Keramaian Turis Menyebabkan Kutukan Game Of Thrones Bagi Warga Dubrovnik

Indoharian – Terungkap, Ini Kutukan Game Of Thrones

Indoharian – Ivan Vukovic bekerja sebagai pemandu wisata. Setiap hari ia menghabiskan waktu mengantar turis ke sejumlah destinasi wisata kutukan Game of Thrones di Dubrovnik, Kroasia.

Namun ia tak mengantar turis ke destinasi wisata sungguhan, melainkan ke destinasi wisata fiksi berupa lokasi syuting serial televisi Game of Thrones. Dan Dubrovnik merupakan lokasi syuting King’s Landing.

Dubrovnik yang merupakan kawasan rumah bagi banyak kastil tua tak lagi menjadi monopoli turis yang datang dengan kapal pesiar. Saat ini kota tersebut juga semakin ramai dengan turis penggemar Game of Thrones.

Sejak ditayangkan pertama kali pada tahun 2011, Dubrovnik diramaikan oleh turis yang ingin mengunjungi lokasi syuting King’s Landing.

Tahun ini diperkirakan jumlah turis yang datang semakin banyak terkait musim terakhir serial kutukan Game of Thrones pada 14 April mendatang.

Vukovic berpendapat bahwa keramaian turis ini dapat menjadi berkah sekaligus kutukan.

“Banyak orang yang datang ke Dubrovnik namun kita tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan orang-orang itu,” ujar Vukovic yang juga mengatakan bahwa jalanan di sekitar Dubrovnik semakin macet akibat kedatangan turis.

Lebih dari separuh turnya meliputi kawasan King’s Landing dan sebagian fokus pada sejarah asli Dubrovnik, kawasan yang dibangun sejak abad ke-tujuh yang telah masuk daftar bersejarah UNESCO, rumah bagi gereja, istana, dan air mancur dengan pemandangan langsung ke Laut Adriatik yang indah berkilauan.

Warga lokal tidak lagi kaget ketika ada sekelompok turis yang berteriak “Shame! Shame! Shame!” dari Jesuit Staircase, yang menirukan adegan saat Ratu Cersei dipaksa berjalan telanjang setelah mengaku melakukan perzinahan.

Pemilik restoran pizza bernama Niko Grljevic, mengatakan bahwa dirinya tidak keberatan dengan penggemar Game of Thrones, meski dirinya lebih menyukai turis yang datang untuk menikmati wisata Dubrovnik.

Bar di sebelah restorannya menawarkan koktail ‘Mojito of Shame’, sementara toko-toko suvenir di jalan utama menawarkan pembuka botol Game of Thrones seharga 40 euro sekitar Rp638 ribu, kaus seharga 34 euro sekitar Rp542 ribu.

Warga asli Dubrovnik, kawasan yang telah ditinggalkan banyak warganya karena mereka memilih rumahnya disewakan seharga 10 ribu euro per meter persegi.

Dari populasi sebanyak 5.000 di awal 1990, jumlah warga Dubrovnik turun menjadi sekitar 700 orang.

Dubrovnik mulai menjadi lokasi syuting yang muncul di musim kedua Game of Thrones. Setelah itu sepanjang tahun 2012 sampai 2015 tercatat sebanyak 244 ribu turis mendatangi kota ini setiap tahunnya dengan total pengeluaran 126 juta euro, menurut Institute of Economics yang berbasis di Zagreb.

Jumlah turis Game of Thrones ditambah dengan turis biasa meningkatkan kekhawatiran serbuan turis (overtourism) di Dubrovnik pada tahun lalu, ketika lebih dari 1,2 juta turis mendatangi kota yang menjadi tempat tinggal 42 ribu warga.

Pihak berwenang mengatakan mereka sedang mengatur waktu kunjungan kapal pesiar dan telah menyiapkan kamera di kota untuk memantau arus kerumunan tersebut.

Tak sedikit warga Dubrovnik yang resah dengan overtourism di kotanya.

Gordan Prislic, seorang pensiunan berusia 70 tahun, mengakui Game of Thrones telah membuat kotanya populer namun berujung pada masalah keramaian turis.

“Bahkan merpati untuk mendarat. Saya khawatir dengan industri pariwisata akan menghancurkan kota kuno ini,” kata Prislic.

Vukovic juga berkomentar bahwa bagaimana kota tua itu berubah menjadi pusat perbelanjaan bagi para turis yang datang, yang unggahan Instagramnya sering menampilkan #KingsLanding sebagai tagar kedua setelah Dubrovnik.

Dia memulai turnya dengan mengajak orang untuk minum air dari air mancur abad pertengahan yang telah berdiri di tengah kota.

“Ini satu-satunya yang gratis di sini,” katanya.

Dulu ia sering mengenakan kaus “Dubrovnik jauh lebih menarik dari King’s Landing”, tetapi ia khawatir kutukan Game of Thrones itu membuat sebal dengannya lalu memberinya ulasan buru di situs panduan wisata. “Bagi para anak muda, film dan media sosial menjadi lebih penting daripada sejarah,” katanya.

Sumber : Indoharian | Berita Harian Indonesia Terbaru dan Terupdate

aktor aktris Alam dan Entertainment News Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Foto Indoharian kesehatan kriminal kuliner Kutukan Game Of Thrones news olahraga otomotif Politik teknologi Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com Ulasan Teknologi Video wisata

« Previous Post

Terungkap, Bawaslu Pembohong Soal Surat Suara Di Malaysia

Next Post »

Prabowo Langgar Aturan Kampanye, Bawaslu Tewaskan 15 Caleg

Author: TRAVEL

Related Post