Bawaslu Singgung Capres Yang Sudah Keliling Terus
IndoHarian – Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja menekankan soal aturan sosialisasi atau kampanye menjelang Pilpres 2024 mendatang. Dia kemudian menyinggung soal adanya Capres Yang Sudah Keliling saat ini.
Kemudian ada safari politik, kemudian ada mohon maaf nih, ada yang keliling terus, lama-lama kan ono opo iki? Hanya Capres itu doang yang keliling terus he..he..he. kata Bagja dalam sebuah acara diskusi bertajuk OTW 2024 ‘Setahun Jelang Pemilu, Mata Rakyat Tertuju ke KPU dan Bawaslu’ yang berlangsung di Erian Hotel, Jakarta Pusat, Minggu (19/2/2023).
Bagja juga mengatakan bahwa dalam melaksanakan sosialisasi sebelum masa kampanye juga memiliki aturannya. Misalnya terkait soal pemasangan baliho, Bagja mengatakan hal tersebut tidak masalah karena sekaligus juga bisa menjadi bukti kalau tidak akan ada penundaan pemilu.
Tapi kemudian soal sosialisasi itu ada aturannya. Dalam acara internal partai saja. Kemudian soal pasang baliho masih okelah, kita biarkan mereka pasang baliho biar masyarakat juga tahu nggak akan ada isu soal penundaan pemilu. Baliho sudah dipasang, nanti mereka bisa minta lagi sama tukang sablon. Ujarnya.
Kalau pasang itu teman-teman juga harus lihat masangnya itu di mana. Satu. Itu harus dijaga juga. Kalau nggak dirobek oleh orang atau yang lainnya. Sambungnya.
SIMAK JUGA Berita Harian Lainnya |
Mahasiswi UPH Dianiaya Pacar, Ini Kata KemenPPA |
Selebgram Bengkulu Live Bugil Ditangkap Polisi |
Siasat Ery, Pelaku Tabrak Lari Buang Korban Di Depok |
Menurut Bagja, sosialisasi sebelum masa kampanye dimulai saat ini hanya boleh dilakukan di dalam lingkup internal partai saja. Dia mengimbau agar parpol untuk tidak melibatkan masyarakat didalam acara sosialisasi tersebut apalagi kalau Capres Yang Sudah Keliling.
Safari politik itu yang kini menjadi persoalan bagi kita, karena di internal partai saja seharusnya. Tidak usah ada melibatkan unsur masyarakat. Sekarang jangan juga kita, kalau di internal partai masih oke lah, di Gedung misalnya. Tiba-tiba itu terbuka untuk umum, kemudian ada konvoi, dan lain-lain sebagainya. Ungkapnya.
Itu kan rapat terbuka, rapat umum. Itu semua termasuk metode kampanye. Harusnya apa? Kami harus tegaskan, nggak boleh ada hal seperti itu, melibatkan masyarakat umum. Kalau mau tertutup silahkan, misalnya mau ulang tahun partai, membuat sebuah acara peringatan hari pahlawan, silahkan saja. Yang penting itu lingkup internal partai, harus di ruang tertutup. Lanjutnya.
Bagja juga mengingatkan tidak boleh ada yang namanya ajakan publik. Dia menilai sebuah ajakan itu sudah termasuk bagian dari aksi kampanye.
Oh sekarang saatnya. Silakan saja sosialisasi. Tapi mohon jangan sampai ada Namanya ajakan, kalau ajakan itu sudah termasuk kampanye. Kenalkan saja, Capres Yang Sudah Keliling nggak usah diajak. Nanti kalau mau diajak, mulai tanggal 28 November ke atas. Pilih lah saya, nah itu silahkan. Kami mengingatkan itu semua kepada partai politik. Tutur Bagja.
Sumber: Detik.com
Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Indoharian news Politik Terkini Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com