Dampak Iklim La Nina Di Indonesia Masyarakat Harus Waspada!

576 views
Mantratoto

Dampak Iklim La Nina Pada Oktober-November Mendatang

Berita Indonesia Terbaru, Terkini, berita terupdate, Indoharian, news, Politik, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com, Berita Dunia Terbaru, Berita hari ini, Berita Indonesia Terbaru, Berita Terkini, berita terupdate, Indoharian, news, Politik, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com, Dampak Iklim La Nina

Indoharian – Dampak Iklim La Nina Di Indonesia Masyarakat Harus Waspada!

INDOHARIAN – Anomali dampak iklim La Nina saat ini terpantau berkembang di Samudra Pasifik Ekuator dan diprediksikan mencapai intensitas sampai akhir 2020, sehingga perlu diwaspadai jika dampaknya ke wilayah Indonesia.
La Nina diketahui akan membawa efek peningkatan curah hujan yang tinggi pada wilayah yang dilalui, berbeda dari El Nino yang membawa kekeringan.

Dampak iklim La Nina tidak terjadi di seluruh Indonesia. Pada Oktober-November, peningkatan curah hujan bulanan akibat La Nina bisa terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia dan kecuali Sumatera,” kata Deputi Bidang Klimatologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Herizal dalam rilis yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Catatan sejarah menunjukkan bahwa La Nina dapat menyebabkan terjadinya peningkatan akumulasi jumlah curah hujan bulanan di Indonesia hingga 40 persen di atas normalnya.

SIMAK JUGA Berita Harian Lainnya
Jokowi terbitkan Perpres
DPRD singgung Anies Baswedan
Depok Sumbang Kasus Corona

Diprediksikan pada Desember hingga Februari 2021, peningkatan curah hujan akibat La Nina dapat terjadi di Kalimantan bagian timur, Sulawesi, Maluku-Maluku Utara dan Papua.

Pada bulan Oktober, beberapa zona musim di wilayah Indonesia diperkirakan akan memasuki Musim Hujan, di antaranya pesisir timur Aceh, sebagian Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Pulau Bangka, Lampung, Banten, sebagian Jawa Barat, sebagian Jawa Tengah, sebagian kecil Jawa Timur, sebagian Kalimantan Barat, sebagian Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, sebagian Kalimantan Timur, sebagian Kalimantan Utara, juga sebagian kecil Sulawesi, Maluku Utara dan sebagian kecil Nusa Tenggara Barat.

Peningkatan curah hujan besar juga dengan awal musim hujan disertai peningkatan akumulasi curah hujan akibat La Nina berpotensi menjadi pemicu terjadinya bencana hidrometeorologis seperti banjir dan tanah longsor.

BMKG meminta para pemangku kepentingan lebih optimal melakukan pengelolaan tata air terintegrasi dari hulu hingga hilir, misalnya dengan penyiapan kapasitas sungai dan kanal untuk antisipasi debit air yang berlebih.

Masyarakat juga diimbau agar terus memperbaharui perkembangan informasi dari BMKG dengan memanfaatkan kanal media sosial infoBMKG, atau langsung menghubungi kantor BMKG terdekat.

Anomali La Nina

Hingga akhir September 2020, pemantauan terhadap anomali iklim global di Samudera Pasifik Ekuator membuktikan bahwa anomali iklim La Nina sedang berkembang dengan cepat.

Indeks ENSO (El Nino-Southern Oscillation) melihatkan suhu permukaan laut di wilayah Pasifik tengah dan timur dalam kondisi dingin selama enam dasarian terakhir dengan nilai anomali telah melewati angka minus 0,5 derajat Celsius, yang menjadi ambang batas kategori La Nina.

Perkembangan nilai anomali suhu muka laut di wilayah tersebut masing-masing adalah minus 0,6 derajat Celsius pada Agustus dan minus 0,9 derajat Celsius pada September 2020.

BMKG dan pusat layanan iklim lainnya seperti NOAA (Amerika Serikat), BoM (Australia), JMA (Jepang) memperkirakan Dampak Iklim La Nina akan mulai meluruh pada Januari-Februari dan berakhir di sekitar Maret-April 2021.

Sumber : CNNIndonesia

Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Dampak Iklim La Nina Indoharian news Politik Terkini Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com

Author: 
    author

    Related Post

    Leave a reply