Demonstran Myanmar Ditembak Mati, Sumbangkan Organ Tubuhnya

407 views
Mantratoto

Demonstran Myanmar Ditembak Mati Yang Dijuluki Malakiat Dalam Aksi Unjuk Rasa Anti-Kudeta Myanmar

Berita Indonesia Terbaru, Terkini, berita terupdate, Indoharian, news, Politik, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com, Berita Dunia Terbaru, Berita hari ini, Berita Indonesia Terbaru, Berita Terkini, berita terupdate, Indoharian, news, Politik, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com, Demonstran Myanmar Ditembak Mati

IndoharianDemonstran Myanmar Ditembak Mati, Sumbangkan Organ Tubuhnya

INDOHARIAN – Junta militer Myanmar telah menembak mati Kyal Sin (19) Demonstran Myanmar Ditembak Mati yang dijuluki malaikat dalam aksi unjuk rasa.

Demonstran yang viral dengan kausnya yang bertulisan “Everything will be ok (Semuanya akan baik-baik saja)” itu, menyumbangkan organ tubuhnya.

Kyal Sin selalu membiarkan pakaiannya berbicara—pada salah satu unjuk rasa anti-kudeta Myanmar , dia juga menempelkan tanda di belakang jaket hitamnya: “Kami membutuhkan demokrasi. Keadilan untuk Myanmar. Hormati suara kami.”

Beberapa minggu kemudian, gadis 19 tahun itu adalah Demonstran Myanmar Ditembak Mati Rabu lalu di sebuah protes di jalan-jalan kota terbesar kedua di Myanmar, Mandalay.

Slogan pada kausnya tersebut sudah menjadi refrein pedih yang bergema di media sosial, dan ada sekitar ribuan orang hadir untuk pemakamannya di Mandalay pada hari Kamis.

Untuk Kyal Sin, yang dijuluki “Malaikat”, memulihkan demokrasi negaranya yang rapuh mengalahkan kekhawatiran tentang keselamatannya sendiri saat dia melakukan demo dan diakhirinya pemerintahan militer.

Gadis penggemar tari ini sudah bergabung dengan ratusan ribu orang di seluruh negeri yang menyerukan untuk pembebasan pemimpin sipil Aung San Suu Kyi, yang sudah ditahan sejak kudeta militer 1 Februari.

Sebelum berangkat ke demonstrasi minggu ini, dia mendaftarkan golongan darahnya di halaman Facebook-nya, nomor teleponnya, dan mengatakan organnya tersedia untuk disumbangkan jika terjadi sesuatu padanya.

“Jika perlu, Anda dapat menghubungi saya dengan bebas di nomor telepon ini kapan saja,” tulisnya.

“Saya bisa menyumbangkan (organ saya) jika saya meninggal. Jika seseorang membutuhkan bantuan segera, saya dapat menyumbang bahkan jika itu menyebabkan kematian saya.”

Dia adalah salah satu dari setidaknya 38 orang yang menurut PBB tewas pada hari Rabu, hari yang paling mematikan di Myanmar semenjak kudeta berlangsung.

Rekaman yang di-posting di media sosial menunjukkan saat-saat terakhir Kyal Sin selama demonstrasi yang berubah menjadi kekerasan—merangkak di sepanjang jalan dan berlari mencari perlindungan di tengah suara tembakan dan semburan gas air mata. Seorang dokter memastikan kepada AFP, Jumat (5/3/2021), bahwa dia sudah tertembak di kepala.

“Satu Suara dari Hati”

Beberapa jam setelah berita kematian Kyal Sin, penghormatan yang membanjiri media sosial, dengan karya seni yang dibuat dari pose berjongkok yang mencolok pada hari kematiannya.
Di halaman Facebook-nya, dia menunjukkan sisi yang berbeda—memposting video gerakan tariannya, selfie pakaiannya, dan menunjukkan hubungan dekatnya dengan ayahnya.

Dalam momen yang lembut bulan lalu, dia mengikat pita merah yang melambangkan keberanian di pergelangan tangannya.

“Saya tidak ingin me-mposting terlalu banyak tentang ini—terima kasih saja, Ayah,” tulis Kyal Sin, bersama dengan tanda pagar [tagar] “Keadilan untuk Myanmar”.

Akhir tahun lalu, dia bersama Ayahnya mengambil foto jari mereka yang ternoda tinta setelah memberikan suara pada pemilu demokratis kedua Myanmar, yang kemudian dimenangkan oleh partainya Suu Kyi; Liga Nasional untuk Demokrasi, dengan telak.

“Untuk pertama kalinya dalam hidup saya, saya telah menjalankan tanggung jawab saya sebagai warga negara … satu suara dari hati,” tulis Kyal Sin di Facebook, mem-posting foto dirinya sedang mencium jari bertinta.

Pada Kamis pagi, para pelayat datang untuk menyanyikan lagu revolusioner populer “Kami Tidak Akan Melupakan Sampai Akhir Dunia” saat mereka melewati peti matinya dengan membawa karangan bunga.

Sebuah truk yang dipenuhi bunga dengan poster “pahlawan” di bagian depan muncul dalam prosesi pemakamannya, diikuti dengan mobil jenazah warna hitam dan emas.

Curahan duka bermunculan secara online dengan banyak yang menyebutnya sebagai martir. “Hati saya sangat sakit,” tulis salah satu temannya di Facebook.

“Beristirahatlah dengan tenang temanku,” tulis temannya yang lain. “Kami akan berjuang untuk revolusi ini sampai akhir”, Demonstran Myanmar Ditembak Mati.

Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Demonstran Myanmar Ditembak Mati Indoharian news Politik Terkini Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com

Author: 
    author

    Related Post

    Leave a reply