Pencopotan Kapolda Metro Jaya Dan Jabar Harus Jadi Pelajaran Untuk Semua

Indoharian – Jadi Pelajaran!! Ini Pencopotan Kapolda Metro Jaya Dan Jabar

INDOHARIAN.COM – Jubir Komisi Kepolisian Nasional ( Kompolnas) Poengky Indarti menilai, pencopotan kapolda Metro Jaya dan Kapolda Jawa Barat harus menjadi pelajaran untuk anggota kepolisian lain ketika melaksanakan protokol kesehatan.

Diketahui, Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana bersama Kapolda Jawa Barat Irjen Rudy Sufahriadi dicopot sebab dinilai tidak tegas dalam menegakkan protokol kesehatan. ”Pencopotan kapolda Metro Jaya tersebut harus menjadi pelajaran untuk yang lain supaya bersikap tegas serta sesuai aturan hukum ketika melaksanakan protokol kesehatan,” kata Poengky saat dihubungi, pada hari Senin (16/11/2020).

Dia menjelaskan, peran Polri pada penanganan pandemi Covid-19 ialah membantu pemerintah, termasuk pemerintah daerah. Pada sisi lain, aparat kepolisian juga bertanggung jawab kepada terciptanya keamanan serta juga ketertiban masyarakat.

Maka dari hal tersebut, untuk mewujudkannya, seorang kapolda harus berkoordinasi dengan gubernur pada daerah masing-masing. Selain hal tersebut, seorang kapolda juga harus memastikan tindakan preemtif serta preventif dilakukan dengan baik sebelum melakukan penegakan hukum.

Pada pengamatannya, tindakan preventif serta preemtif tersebut yang dinilai kurang dilakukan oleh kedua kapolda hingga menimbulkan kegiatan yang melibat kerumunan massa pada tengah pandemi Covid-19. Kerumunan massa itu antara lain, penjemputan pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab pada Bandara Soekarno Hatta serta pernikahan putri Rizieq pada Jakarta, serta kunjungan Rizieq ke Bogor.

”Kepolisian ketika melaksanakan tindakan preventif seharusnya mampu mendeteksi serta menganalisa keamanan, melakukan koordinasi dengan stakeholders dan decision makers, untuk preemtif misalnya melakukan patroli-patroli pencegahan kerumunan serta lain-lain,” ucapnya. ”Tetapi faktanya malah terkesan terdapat pembiaran atau kegamangan dari kepolisian, termasuk untuk melaksanakan penegakan hukum,” kata dia.

Maka dari hal tersebut, dia menilai, pencopotan kedua kapolda dilihatnya menjadi sebuah sanksi tegas dari Kapolri Jenderal (Pol) Idham Azis. ”Apalagi Kapolri sejak awal wabah Covid-19 telah mengeluarkan Maklumat Kapolri yang menekankan solus popoli suprema lex esto, atau keselamatan rakyat ialah hukum yang tertinggi,” kata Poengky.

Diberitakan, pencopotan kedua kapolda tersebut tertuang pada surat telegram Kapolri tertanggal 16 November 2020. ”Terdapat dua kapolda yang tak melaksanakan perintah ketika menegakkan protokol kesehatan, maka diberikan sanksi berupa pencopotan yakni Kapolda Metro Jaya, selanjut Kapolda Jawa Barat,” kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono pada Gedung Bareskrim, Jakarta Selatan, pada hari Senin (16/11/2020).

Pada telegram tersebut, Nana akan menduduki jabatan baru menjadi Koorsahli Kapolri. Jabatan Nana selaku Kapolda Metro Jaya akan diemban oleh Kapolda Jawa Timur Irjen Muhammad Fadil Imran. Selanjutnya hal tersebut, Rudy dimutasi menjadi Widyaiswara Tingkat I Sespim Lemdiklat Polri.

Posisi Kapolda Barat akan diisi oleh Aslog Kapolri Irjen Ahmad Dofiri. Argo tak menjelaskan secara lebih terperinci tentang alasan Pencopotan kapolda Metro Jaya dan Jabar, kedua jenderal polisi berbintang dua itu. Tetapi, diketahui terjadi sejumlah kerumunan massa belakangan tersebut pada daerah Jakarta serta Jawa Barat yang melibatkan Rizieq Shihab.

Sumber: Kompas.com

Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Indoharian news Pencopotan Kapolda Metro Jaya Politik Terkini Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com

« Previous Post

Gisel Penuhi Panggilan Polisi Mengenai Video Porno Dirinya

Next Post »

Diberi 33 Pertanyaan, Pemeriksaan Anies Baswedan Berlangsung

Author: TRAVEL

Related Post