Anggapan Jokowi Bentuk Dinasti Politik, Begini Katanya

Indoharian – Presiden Joko Widodo (Jokowi) merespons soal adanya anggapan Jokowi Bentuk Dinasti Politik usai putranya Kaesang Pangarep menjadi Ketum PSI dan Gibran Rakabuming yang manjadi cawapres mendampingi Prabowo Subianto. Lantas apa respons Jokowi?

Soal dinasti politik ini ditanyakan ke Jokowi usai ia melakukan panen raya di Jalan PLTU Indramayu, Desa Karanglayung, Sukra, Jawa Barat. Jokowi kemudian menyerahkan seluruh anggapan soal dinasti politik tersebut langsung kepada masyarakat.

Serahkan kepada masyarakat saja. Kata Jokowi.

Adapun kritik Jokowi Bentuk Dinasti Politik itu salah satunya diungkapkan oleh salah satu pegiat media sosial (medsos) Denny Siregar yang sekaligus merupakan pendukung Jokowi. Denny mengunggah sebuah video dengan judul ‘Surat Cinta untuk Bapak Jokowi’ yang berisi kritik dan pengingat atas langkah politik dari anak-anak Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dalam video tersebut, Denny Siregar mengungkit gugatan MK yang memuluskan jalan Gibran Rakabuming. Selain itu, dia juga mengomentari soal putra bungsu Jokowi Kaesang Pangarep yang baru dua hari bergabung PSI langsung menjadi Ketum.

Lewat kontennya tersebut, Denny mengaku ia menyampaikan rasa kekhawatiran terhadap Presiden Jokowi yang sangat dia cintai.

Dikutip dari cuitannya, Jumat (6/10/2023), Denny Siregar telah menjelaskan mengenai video unggahannya yang berjudul ‘Surat Cinta untuk Bapak Jokowi’ tersebut. Menurut dia, konten tersebut adalah bentuk rasa sayangnya terhadap Jokowi.

Banyak yang marah dengan video yang saya unggah berjudul ‘Surat Cinta Untuk Pak Jokowi’. Mereka bilang kini saya sudah mulai menyerang presiden. Kata Denny di akun medsos X.

Sini saya jawab. Ketika kamu sayang dengan seseorang, kritiklah dia ketika dia memang menerima kritikan. Tapi pujilah dia ketika memang harus dipuji. Itu menandakan kamu perduli dengan dirinya, bukan perduli kepada dirimu sendiri. Imbuhnya.

Denny pun mengingatkan beda antara kritik dan menyerang Jokowi Bentuk Dinasti Politik, sekaligus mengingatkan soal banyak pihak yang pandai memuji namun kemudian meningggalkan hal itu. Hal itu, menurut Denny, adalah seperti ketika Harmoko mendorong Presiden RI ke-2 Soeharto untuk menjabat lagi di Orde Baru, namun semuanya kemudian berbalik.

Ketika kritik itu dianggap menyerang, berarti kamu bukanlah teman sejati. Orang yang hanya terus memuji-muji, dia juga yang pertama kali akan pergi ketika situasi sudah tidak menguntungkan dirinya. Ucapnya.

Sumber: Detik.com

Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Indoharian news Politik Terkini Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.comBerita Dunia Terbaru

« Previous Post

Viral! Foto Telanjang Tahanan, Sudah Mulai Terkuak

Next Post »

Bobby Belum Kembalikan KTA, Ini Menurut Boydo

Author: indo

Related Post