Kasus Pemobil Tabrak Pemotor Bercelurit

108 views
Mantratoto

Pelajaran Yang Di Dapat Dari Kasus Pemobil Tabrak Pemotor Bercelurit

Berita Dunia Terbaru, Berita hari ini, Berita Indonesia Terbaru, Berita Terkini, berita terupdate, Indoharian, news, Politik, Terkini, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com

Kasus Pemobil Tabrak Pemotor Bercelurit

Indoharian – Beredar viral video Pemobil Tabrak Pemotor Bercelurit, pemobil SUV X-trail yang menyerempet pemotor bercelurit yang membacok kap mesinnya. Aksi menegangkan tersebut menarik untuk dibahas dari sebuah kacamata defensive driving. Sebaiknya bagaimana sikap pemobil ketika yang dihadapkan dengan hal demikian?

Dalam video Pemobil Tabrak Pemotor Bercelurit yang beredar di media sosial. Terlihat dua orang yang sedang berboncengan sepeda motor matik. Pembonceng itu kemudian yang mengayunkan celurit ke kap mobil SUV tersebut. Pelaku lalu dikejar oleh pengemudi mobil Nissan X-trail.

Mobil itu terus saja memepet pemotor tersebut. Bahkan ketika posisi mobil yang semakin dekat, pembonceng yang membawa senjata tajam tersebut langsung mengayunkan celuritnya ke arah bagian kap mesin mobil.

Dalam dialog yang terdengar dari video tersebut, penumpang meminta sang sopir untuk tetap terus mengejar dan menabrak dua orang bercelurit tersebut. Sejurus kemudian, brak… pemotor yang membawa senjata tajam tersebut ditabrak.

Director Training Safety Defensive Consultant (SDCI) yang bernama Sony Susmana mengatakan, aksi untuk membela diri diperbolehkan jika berada dalam situasi yang terpojok. Tapi aksi menabrakkan mobil ke motor tersebut berpotensi ‘terjebak’ dalam jeratan hukum.

SIMAK JUGA Berita Harian Lainnya
Ini Cara Untuk Dapat Bantuan Subsidi Motor Listrik
Anies Bertemu Relawan Pendukung di Australia
Identitas Konsultan Pajak Rafael Alun Telah Diketahui

“Bela diri itu kondisi yang sudah terpojok, kalau memaksakan diri untuk melawan atau menabrakkan itu bisa berisiko. Selain bisa berujung cedera karena motor sama lawan mobil,” ujar Sony saat dihubungi wartawan, hari Selasa (7/3/2023).

“Menabrakkan diri bisa mengakibatkan bahaya besar, karena nggak tau berakhir akan seperti apa. Yang kedua, berpotensi terjebak hukum kalau nantinya ada korban,” tambah dia. “Tindakan refleksi kadang bisa keluar dengan tidak mempertimbangkan adanya faktor x, menolong orang tapi tak punya kewenangan misalnya, sehingga keamanan, keselamatannya serta resikonya tidak terukur,” sambungnya lagi.

Diberitakan wartawan sebelumnya, salah satu penumpang mobil itu yang bernama M Kholik Sugiarto (48), mengatakan saat itu mobil sedang melaju dari arah Artos menuju arah Jogja. Saat itu, dia dalam perjalanan pulang menuju Blondo. Sesampainya di kawasan Japunan, ada pengendara sepeda motor yang sedang berputar di U-turn.

“Anak-anak pemotor tersebut muter untuk ngejar ibu-ibu pakai kerombong mau ke pasar. Terus saya ikut balik nolong, malah anak-anak itu bacoki mobil saya. Iya (mobil) dibacok-bacok. Akhirnya saya tabrak aja,” terang Kholik kepada wartawan di Mapolresta Magelang, hari Senin (6/3).

Kholik mengatakan mobil itu ditumpangi oleh tiga orang. Dia yang merekam video Pemobil Tabrak Pemotor Bercelurit. Setelah menabrak motor pelaku, dia langsung melapor ke Polsek Mertoyudan. “Saya balik ke Polsek, laporan. Langsung dari Polsek ke TKP,” ujarnya. Lalu sebaiknya langkah apa yang harus dilakukan tanpa harus menabrakkan mobil? “Jadi jangan cari benar atau salah, tapi adalah cari selamat. Lebih baik rekam dan langsung laporkan ke polisi,” jelas Sony.

Sumber : Detik

Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Indoharian news Politik Terkini Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com

Author: 
    author

    Related Post

    Leave a reply