Mendagri Tito Perkara 212: Sekarang Pemerintah Mau Usir PA 212

624 views
Mantratoto

Mendagri Tito Perkara 212 Karena Menurutnya PA 212 Bisa Mengganggu Stabilitas Politik Di Indonesia

Berita Dunia Terbaru, Berita hari ini, Berita Indonesia Terbaru, Berita Terkini, berita terupdate, Indoharian, news, Politik, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com, Mendagri Tito Perkara 212

IndoharianMendagri Tito Perkara 212: Sekarang Pemerintah Mau Usir PA 212

INDOHARIAN.COM – Mendagri Tito Karnavian mengatakan kondisi politi Indonesia sudah stabil pasca Pemilihan Presiden 2019. Kendati demikian, Mendagri Tito perkara 212 yang membuat stabilitas dari politik indonesia bisa goyang.

Pernyataan itu dirinya sampaikan seraya tertawa saat berpidato dalam Musyawarah Nasional Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) Tahun 2019 di Hotel Borobudur, Jakarta, pada hari Selasa (26/11).

“Dalam pandangan Malaysia kemarin, Mendagri Tito perkara 212, bertemu dengan banyak tokoh di sana, politik Indonesia itu stabil sekarang, terutama semenjak gabungnya 01 sama 02, tinggal urusannya 212 saja,” tutur Tito.

Lelucon tersebut direspons para gubernur yang menghadiri acara tersebut. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sempat terlihat berbisik lalu tertawa bersama.

Tito kemudian bercerita pengalamannya saat bertemu dua pengusaha besar di Malaysia pekan lalu. Dia mengatakan para pengusaha di sana sedang galau karena kondisi politik masih abu-abu jelang pemilihan perdana menteri. Ditambah kebangkitan kubu oposisi United Malays National Organization (UMNO) di beberapa daerah.

“Dirinya mendekati saya, ‘Kita mulai prioritasi Indonesia’. Saya bilang, ‘Kenapa enggak di Malaysia saja?’ ‘Waduh, Pak, politik masih enggak stabil nih, nanti yang menang siapa kita enggak ngerti nih’,” jelas Tito menirukan percakapan dengan pengusaha Malaysia tersebut.

Tito lantas berpesan kepada para gubernur untuk menjaga stabilitas di wilayahnya masing-masing. Dengan begitu, investor tertarik untuk menanamkan investasi mereka.

Saat ini, kata Tito, hanya tinggal menyederhanakan birokrasi untuk membuat investor tertarik menyuntikkan dananya ke Indonesia.

“Dalam pandangan luar, Indonesia ini sekarang ini politiknya stabil, sehingga ada keinginan investor masuk ke Indonesia peluangnnya sangat tinggi. Tapi terhambat pada problema regulasi dan kepastian hukum,” jelas Mantan Kapolri tersebut.

Joko Widodo dan Prabowo Subianto merupakan seteru di Pilpres 2019 lalu. Mereka juga pernah bertarung mendapatkan kursi RI-1 pada 2014.

SIMAK JUGA Berita Harian Lainnya
Fadli perihal Rizieq
Sohibul bertemu SBY
Bamsoet maju Caketum Golkar

Pada Pilpres 2019, kubu Jokowi dan Prabowo bertarung sangat sengit. Masyarakat terbelah selama masa kampanye, yakni pendukung paslon 01 Jokowi-Ma’ruf Amin dengan simpatisan paslon 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Kubu Prabowo-Sandiaga sempat mengklaim kemenangan meski hasil hitung cepat mayoritas lembaga survei menyatakan Jokowi-Ma’ruf unggul perolehan suara. Hingga kemudian, merujuk pada hasil resmi rekapitulasi KPU, Jokowi-Ma’ruf telah dinyatakan memperoleh suara lebih banyak ketimbang Prabowo-Sandi.

Sempat pula terjadi demonstrasi berujung kerusuhan di sekitar kantor Bawaslu, Jakarta jelang pengumuman hasil rekapitulasi KPU pada 21-22 Mei. Ratusan orang divonis bersalah.

Namun, seiring berjalannya waktu, Prabowo bergabung dalam Kabinet Indonesia Maju yang dibentuk Jokowi-Ma’ruf Amin. Prabowo menjadi Menteri Pertahanan. Diikuti Wakil Ketua Umum Gerindra Edhy Prabowo yang mengisi Menteri Kelautan dan juga Perikanan.

Sementara kelompok alumni 212 sendiri terbentuk ketika gelombang unjuk rasa dilakukan terhadap eks Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pada tahun 2016. Kala itu, mereka menganggap Ahok telah melakukan penodaan atau penistaan terhadap agama Islam melalui pernyataannya.

Ahok lalu divonis bersalah. Dia kini sudah menjalani hukuman penjara 2 tahun. Namun, kelompok Alumni 212 masih ada. Mereka masih tergabung dalam Persatuan Alumni 212 (PA 212) dan berulang kali menggelar reuni setiap tanggal 2 Desember, oleh karena itu Mendagri Tito perkara 212, karena di anggap sebagai penghambat dalam menjaga stabilitas politik di Indonesia.

Sumber: CNNIndonesia 

Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Indoharian Mendagri Tito Perkara 212 news Politik Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com

Author: 
    author

    Related Post

    Leave a reply