PDIP Jawab Kritik AHY: Coba Sebutkan 10 Keberhasilan SBY

PDIP Jawab Kritik AHY: Sebutkan 10 Keberhasilan SBY

IndoHarian – Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) yang merupakan sebuah organisasi sayap PDIP, menanggapi kritik dari Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang menyebut kebijakan dari pemerintah sekarang ini kurang berpihak kepada rakyat miskin atau biasa disapa wong cilik. PDIP Jawab Kritik AHY lewat Ketum Repdem Wanto Sugito yang kemudian mengkritik balik era pemerintahan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

AHY ini bisanya hanya mengkritik pemerintahan Jokowi saja ya, tapi mengkritik pemerintahan bapaknya sendiri tidak bisa, sekarang saya tantang deh coba sebutkan 10 keberhasilan SBY dan bandingkan dengan anggaran serta utang negara yang menumpuk selama masa pemerintahan SBY tersebut, kemudian buka itu kasus korupsi ketum Demokrat yang sangat ironi dengan slogannya, katakan tidak pada korupsi! Kata Wanto, Rabu (15/3/2023).

Ketua dari DPC PDIP Tangsel ini menegaskan bahwa pemerintahan Jokowi telah mengalokasikan anggaran untuk orang miskin, pengalokasiannya bahkan dinilai telah tepat sasaran, seperti dibuatnya program kebijakan rumah sakit gratis kepada rakyat melalui BPJS sampai dengan peningkatan jaminan kesehatan.

PDIP Jawab Kritik AHY seharusnya jangan membandingkan komitmen dari pemerintahan Jokowi untuk wong cilik dengan komitmen dari era pemerintahan SBY.

Zaman SBY itu dana untuk orang miskin malah dipakai untuk dana pemilu yang disalurkan melalui bansos. Itulah yang membuat suara dari Partai Demokrat naik menjadi 300%. Kata Wanto.

Lebih lanjut, Wanto membeberkan beberapa kegagalan SBY terkait wong cilik ini. Di mata Wanto, SBY memiliki banyak sekali catatan merah, kegagalan SBY ini disebutnya seperti menurunnya tingkat kesejahteraan dari para petani, utang per kapita yang naik pesat dari US$ 531,29 menjadi US$ 1.002,69 pada Tahun 2013, kemudian pembayaran bunga utang yang juga dikatakan menyedot hingga 13,6% dari anggaran pemerintah pusat.

PDIP Jawab Kritik AHY dengan menilai postur dari APBN yang semakin tidak proporsional karena telah didominasi oleh pengeluaran rutin serta birokrasi dan turunnya lapangan kerja yang dari awal 436.000 menjadi 164.000, bahkan neraca perdagangan juga dinilai telah surplus US$ 25,06 miliar menjadi defisit US$ 4,06 miliar.

AHY ini berulang kali telah saya katakan masih harus belajar membaca data lebih dahulu terkait kegagalan dari Bapaknya, baru kemudian boleh mengkritisi kebijakan dari Jokowi. Kata pria yang juga akrab disapa dengan Klutuk ini.

Sumber :  Detik

Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Indoharian news Politik Terkini Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com

« Previous Post

Tiktoker Muslim Makan Babi Hanya Demi Konten

Next Post »

Terbentuk Koalisi Lebaran Bahagia Untuk Ini

Author: indo

Related Post