Pengamat Politik, Demokrat Galau Posisi Politik

69 views
Mantratoto

AHY Pidato Soal Perubahan, Demokrat Galau Posisi Politik?

Berita Dunia Terbaru, Berita hari ini, Berita Indonesia Terbaru, Berita Terkini, berita terupdate, Indoharian, news, Politik, Terkini, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.comBerita Dunia Terbaru, Berita hari ini, Berita Indonesia Terbaru, Berita Terkini, berita terupdate, Indoharian, news, Politik, Terkini, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.comxBerita Dunia Terbaru, Berita hari ini, Berita Indonesia Terbaru, Berita Terkini, berita terupdate, Indoharian, news, Politik, Terkini, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.comBerita Dunia Terbaru, Berita hari ini, Berita Indonesia Terbaru, Berita Terkini, berita terupdate, Indoharian, news, Politik, Terkini, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.comx

Ketum Demokrat Galau Posisi Politik. Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan partainya masih akan tetap memperjuangkan perubahan dan perbaikan seraya melanjutkan hal-hal yang masih dianggap baik. Pengamat politik pun memberikan analisis terkait pidato AHY soal perubahan tersebut. Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, menilai pidato AHY tersebut seperti menimbulkan kegalauan, utamanya.

Pidato yang terlihat seperti sedang galau. Terutama dari positioning politik dari Demokrat. Satu sisi Demokrat hati dan pikirannya ini penuh dengan semangat perubahan, dan selalu mengambil jarak berseberangan dengan Jokowi, akan tetapi di sisi lainnya Demokrat harus berkompromi dengan realitas politik kini sedang mendukung Prabowo-Gibran yang notabenenya adalah replika politik dari Jokowi. Kata Adi, Sabtu (13/1/2024).

Menurut Adi, Demokrat Galau Posisi Politik karena basis Partai Demokrat adalah menyuarakan perubahan dan kritis kepada pemerintahan Jokowi.

Jadi tak heran kalau kemudian pidato AHY ini masih menggaungkan perubahan dan juga perbaikan. Karena mereka rumit dalam memposisikan dirinya secara politik. Kalau mau jujur, basis konstituen dari Demokrat adalah mereka yang sangat vokal kritis terhadap Jokowi, tapi apa hendak dikata Demokrat kini sedang mendukung capres-cawapres yang juga jagoan dari Jokowi. Tutur dia.

SIMAK JUGA Berita Harian Lainnya
Makna Ganjar-Mahfud Pakai Jaket Bomber</span</a
Seram! Pelari Papasan Dengan Hantu Di Hutan
Aksi pria pamer kelamin Kepada Seorang Siswi SMP</span</a

Lebih lanjut, Adi pun menilai dukungan kepada Prabowo-Gibran ini akan berpengaruh terhadap elektoral Partai Demokrat nantinya. Menurutnya, pidato AHY mengenai perubahan itu demi mendapatkan dukungan politik dari para pemilihnya.

Sepertinya begitu, akan sedikit banyak berpengaruh kepada Demokrat. Pertama Demokrat Galau Posisi Politik karena basis konstituennya justru pro-perubahan. Sementara capres yang diusung oleh Demokrat ini pro-keberlanjutan. Rumit bukan? Tetapi pidato AHY ini harus dimaknai sebagai upaya demi menciptakan momentum agar Demokrat bisa tetap mendapat dukungan politik dari para pemilihnya. Katanya.

Dalam pidato tersebut, AHY juga menyinggung soal kenaikan gaji TNI-Polri sebanyak 9 kali, dimana poin tersebut diungkapkan oleh AHY demi Demokrat yang bisa mendapatkan suara di Pemilu 2024 mendatang.

Wajar kalau dalam pidatonya AHY itu menyebut SBY ibaratkan Kresna, kesejahteraan TNI/Polri yang bagus naik sebanyak 9 kali, kenaikan gaji ASN, dan seterusnya. Itu adalah positioning politik bahwa di era SBY kesejahteraan politik dari para ASN, TNI, Polri jauh lebih bagus dibandingkan rezim sekarang. Tapi itu tadi, saat ini Demokrat pun harus kompromi dengan capres yang sedang diusung oleh Jokowi. Katanya.

Sumber: Detik.com

Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Indoharian news Politik Terkini Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.comBerita Dunia Terbaru Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.comx Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.comxBerita Dunia Terbaru

Author: 
    author

    Related Post

    Leave a reply