Polisi Filipina Tembak Mati Ibu Dan Anak Di Depan Kamera

446 views
Mantratoto

Polisi Filipina Tembak Mati Ibu Dan Anak Dikarenakan Cekcok Yang Terjadi Diluar Rumahnya

Berita Indonesia Terbaru, Terkini, berita terupdate, Indoharian, news, Politik, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com, Berita Dunia Terbaru, Berita hari ini, Berita Indonesia Terbaru, Berita Terkini, berita terupdate, Indoharian, news, Politik, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com, Polisi Filipina Tembak Mati

INDOHARIAN – Presiden Filipina Rodrigo Duterte menonton video yang viral tentang seorang Polisi Filipina Tembak Mati ibu dan anak di kota Tarlac, di bagian utara negara itu.

Presiden Duterte mengeluarkan pernyataan itu dalam pesan mingguannya yang akan disiarkan televisi secara nasional pada Senin malam (21/12). Ia mengatakan pembunuhan Polisi Filipina Tembak Mati itu “brutal” dan “sangat tidak masuk akal”. Ia meminta polisi agar bertindak sesuai hukum dan meminta dinas kepolisian nasional untuk menahan polisi tersebut tanpa ada sedikitpun jaminan.

SIMAK JUGA Berita Harian Lainnya
Risma jadi Menteri Sosial
Gaya bermain Bruno Fernandes
Gibran soal skandal bansos

Media-media melaporkan Sonya Gregorio dan putranya Frank ditembak mati oleh Sersan Senior Polisi Jonel Nuezca, Minggu (20/12), di luar rumah mereka di Paniqui, Tarlac, setelah terjadinya konfrontasi sengit.

Pernyataan terbaru dari Presiden Filipina Duterte ini mengejutkan banyak pihak mengingat kedekatannya dengan polisi, terkait operasi antinarkoba yang digelarnya sejak mulai menjabat pertengahan 2016.

Hampir 6.000 tersangka pengedar narkoba dilaporkan tewas oleh polisi. Namun, organisasi-organisasi pengawas HAM menduga jumlah korban tewas jauh lebih banyak dari yang dilaporkan polisi.

Oktober lalu, Duterte mengatakan ia tidak keberatan atas diminta bertanggung jawab atas operasi itu. Ia menyatakan, ia siap menghadapi dakwaan yang memungkinkannya dipenjara. Namun, ia juga mengatakan, apa yang dilakukannya semata sebagai pengabdian terhadap negara, dan bukan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Sedikitnya dua gugatan terhadap Duterte, kejahatan terhadap kemanusiaan dan pembunuhan massal terkait operasi antinarkoba, saat ini sedang dievaluasi Mahkamah Kejahatan Internasional (International Criminal Court/ICC). ICC akan memastikan apakah ada cukup bukti untuk melakukan penyelidikan skala penuh.

Duterte menanggapi kedua gugatan itu dengan menyatakan mundur dari pengadilan internasional tersebut dua tahun lalu. ICC mengatakan, evaluasi terhadap pembunuhan dalam operasi antinarkoba Duterte masih berlanjut meski Filipina telah menyatakan mundur, Polisi Filipina Tembak Mati.

Sumber : VOA

Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Indoharian news Polisi Filipina Tembak Mati Politik Terkini Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com

Author: 
    author

    Related Post

    Leave a reply