Tindakan Israel Setelah diserang 300 Rudal

201 views
Mantratoto

Indoharian – Tindakan Israel Setelah diserang 300 Drone dan Rudal Iran

Iran dilaporkan “galau” setelah diserang Iran pada sabtu malam 13 April 2024, perihal mau menyerang balik atau tidak.

Berita Dunia Terbaru, Berita hari ini, Berita Indonesia Terbaru, Berita Terkini, berita terupdate, Indoharian, news, Politik, Terkini, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com

Tindakan Israel Setelah diserang 300 Drone

Dilaporkan bagaimana kabinet Perang Israel yang beranggotakan 5 orang tidak mencapai keputusan bagaimana pihaknya mengenai serangan Taheran. Iran sendiri menyerang Israel sebagai bentuk balas dendam Israel ke Kedutaan Iran di Damaskus Suriah pada 1 April 2024.

Channel 12 News melaporkan bahwa Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden juga mengingatkan Perdana Menteri Benjamin Natanyahu, untuk berpikir hati-hati soal pembalasannya, disebutkan juga dalam waktu dekat kabinet perang Israel mengadakan pertemuan lagi dalam waktu dekat.

Namun disurat kabar lokal harian Israel Hayom, mengutip seorang pejabat menyatakan bahwa, “pasti akan ada tanggapan”

Hal yang sama juga dikutip Reuters para pejabat Israel mengatakan bahwa Kabinet Perang Israel menginginkan adanya pembalasan terhadap Iran, namun beda pendapat mengenai waktunya dan skala tanggapan tersebut.

Diskusi Kabinet Perang ini terjadi kurang dari 24 jam setelah Iran melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel yang dimana Iran telah menembakan 350 Rudal balistik, Rudal Jelajah, dan juga drone ke Israel pada sabtu malam 99% berhasil dicegat Israel “kata IDF, seperti dikutip Times Of Israel.

SIMAK JUGA Berita Harian Lainnya
Update seputar Perang Iran vs Israel Terbaru
Pro-Kontra TNI gunakan kembali Istilah OPM
Joe Biden Ancam Iran untuk tidak menyerang Israel

Disisi lain media Ibrani, Menteri Benny Gants dan rekannya dari partai Persatuan Nasional gadi Einsenkot – seorang pengamat dikabinet Perang mengusulkan serangan balik Iran, lalu saran itu ditendang keras oleh Netanyahu, Menteri pertahanan Yoav Gallant, kepala IDF Herzi Halevi dan lainnya.

Perlu diketahui juga pernyataan Netanyahu ini berbeda dengan kemauan sekutunya, Amerika Serikat (AS). Dalam opini yang diterbitkan di Washington Post, ketika kita berusaha untuk perdamaian Gaza dan Tepi Barat seharusnya bersatu dibawah struktur pemerintahan yang tunggal, pada akhirnya dibawah Otoritas Palestina yang direvitalisasi, ketika kita semua bekerja menuju dua negara, tulisnya pada Novemver tahun lalu. “tidak boleh ada pemindahan paksa warga Palestina dari Gaza, tidak boleh ada pendudukan, pengepungan dan pengurangan wilayah” Kata Biden.

Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Indoharian news Politik Terkini Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com

Author: 
    author

    Related Post

    Leave a reply