6 Orang Oknum LSM Peras Kepsek SD

90 views
Mantratoto

Modus 6 Orang Oknum LSM Peras Kepsek SD Dengan Isu Kekerasan Dan Pencabulan

Berita Dunia Terbaru, Berita hari ini, Berita Indonesia Terbaru, Berita Terkini, berita terupdate, Indoharian, news, Politik, Terkini, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.comBerita Dunia Terbaru, Berita hari ini, Berita Indonesia Terbaru, Berita Terkini, berita terupdate, Indoharian, news, Politik, Terkini, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.comx

6 Orang Oknum LSM Peras Kepsek SD

Indoharian – Sebanyak 6 orang Oknum LSM Peras Kepsek SD, seorang kepala sekolah dasar di Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan melapor ke polisi usai dirinya telah diperas oleh oknum LSM. Tak lama, salah satu oknum LSM tersebut berhasil ditangkap. Kemudian diketahui bahwa modus pelaku adalah dengan memanfaatkan adanya isu liar mengenai sekolah yang dipimpin oleh korban.

Kronologi Oknum LSM Peras Kepsek SD Kasat Reskrim Poles OKU Timur Kompol Hamsal mengungkapkan, aksi pemerasan terjadi pada korban bernama Selamet Rahmadi (54) yang merupakan seorang kepala di sebuah SD negeri. Pelakunya berjumlah sebanyak enam orang, namun baru satu orang pelaku yang berhasil ditangkap. Yakni
atas nama Marlan Sani (53).

Hamsal menerangkan, Selamet diperas pada hari Sabtu (14/10/2023) lalu sekitar pada pukul 13.00 WIB. Selamet saat itu tengah mengajar seperti biasa di sekolahnya yang berada di Kecamatan Buay Madang Timur, OKU Timur. “Saat itu pelaku yang diduga berjumlah enam orang mendatangi korban ke sekolahan itu,” ujar Hamsal.

Para pelaku disebut meminta uang sejumlah Rp 12 juta kepada korban. Namun korban mengaku tidak memiliki uang sebanyak itu dan hanya menyanggupi bisa membayar Rp 4 juta. “Karena korban merasa ketakutan, korban mengaku terpaksa untuk menyanggupi memberikan uang. Pada saat itu korban tidak mampu memberikan uang sebanyak itu (Rp 12 juta), dan korban hanya mampu memberikan sebesar Rp 4 juta,” lanjut Hamsal.

Korban Sampai Sujud-sujud Awalnya para pelaku tak langsung mau untuk menerima. Mereka menurunkan jumlah uang yang diminta menjadi Rp 6 juta. Tapi lagi-lagi korban tak bisa untuk menyanggupi. Korban bahkan sampai sujud-sujud ke tanah, memohon pada para pelaku. “Korban memohon-mohon kepada para pelaku sampai
korban bersujud di tanah, barulah para pelaku mau menerima uang sebesar Rp 4 juta tersebut,” ungkapnya.

Namun korban tak tinggal diam setelah memberikan uang tersebut. Ia lantas melaporkan pemerasan tersebut ke Polsek Buay Madang Timur. Polisi pun melakukan proses penyelidikan dan memburu para pelaku.

SIMAK JUGA Berita Harian Lainnya
Pendiri Tokopedia Komisaris GOTO Jual Saham
Partai Demokrat Tolak Kedatangan Anies Ke Aceh</span
Pacar Anak Nikita Mirzani Terlibat Pengeroyokan</span

Satu Pelaku berhasil Ditangkap, Lainnya Dikejar Setelah melakukan penyelidikan dan mengetahui identitas sebagian pelaku, personel Polsek Buay Madang Timur langsung bergerak melakukan penangkapan.
Akhirnya didapatlah satu orang pelaku bernama Marlan. “Satu orang pelaku kita tangkap pada hari Senin (16/10) kemarin. Tiga pelaku lainnya identitasnya sudah kita kantongi, sementara dua lagi masih dalam proses penyelidikan,” jelas Hamsal.

Ketiga pelaku yang identitasnya telah teridentifikasi itu diduga juga merupakan anggota LSM yang sama dengan Marlan. Sementara itu, Marlan langsung digelandang ke Mapolsek guna untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Modus Pemerasan Kepsek Usai pemeriksaan dan pelaku ditetapkan menjadi tersangka, polisi mengungkap motif yang melatarbelakangi pemerasan serta modus pemerasan tersebut. Menurut pengakuan Marlan, rupanya pemerasan berawal dari adanya isu negatif di sekolah tersebut.

“Para pelaku datang ke sekolah dan mengaku sebagai LSM. Saat itu para pelaku menjelaskan bahwa di sekolah itu ada permasalahan mengenai kekerasan dan cabul terhadap murid yang berada di sekolah tersebut,” terangnya.

Karena korban panik mendengarkan hal tersebut, para pelaku pun memanfaatkan situasi dan langsung menakut-nakuti korban. Mereka mengancam akan menyebarkan isu ini apabila korban tidak mau membayar sejumlah uang. “Di sana, para pelaku meminta uang ke korban dengan maksud dan tujuan agar para pelaku tidak menyebarkan atau mempublikasikan permasalahan yang ada di sekolah,” sambung Hamsal.

Saat kejadian Oknum LSM Peras Kepsek SD ini, sekolah korban sedang menjalani proses penilaian akreditasi. Tak ingin nama sekolah akan tercoreng atau penilaiannya bisa terpengaruh, korban pun terpaksa menuruti permintaan para pelaku. Walaupun jumlah uang yang diberikan hanya sebesar Rp 4 juta.

sumber : Detik

Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Indoharian news Politik Terkini Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.comBerita Dunia Terbaru

Author: 
    author

    Related Post

    Leave a reply