Ganjar Tak Ingin Ada Menteri Titipan Partai Bila Terpilih Menjadi Presiden

Indoharian – Menteri Titipan Partai. Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo menginginkan agar kabinetnya mendatang apabila terpilih menjadi presiden tidak ingin ada  dan hanya ingin menteri yang ahli di dalam bidangnya masing-masing. Ganjar bahkan mengaku dirinya sudah menyicil untuk mengumpulkan sosok yang pantas untuk menduduki posisi menteri di dalam kabinetnya.

Ada dua cara untuk menentukan, yang pertama adalah zaken kabinet dan kabinet ahli. Kabinet ahli ini memang harus didorong mulai dari sekarang. Kalau 14 Februari nanti ditentukan sore udah ada hasil quick count yang kemudian menang satu putaran, maka akan ada waktu selama delapan bulan, ada waktu delapan bulan untuk menyiapkan hal tersebut. Kata Ganjar dalam acara Demokr(e)asi, Senin (8/1/2024).

Hari ini pun sudah kita cicil, sudah menghitung betul secara teknokratis, kalau kemudian apa yang mau kita lakukan sebuah tindakan sat-set, apa yang musti dilalukan pertama kali. Sambungnya.

Ganjar pun berharap agar para menteri di kabinetnya bisa membantunya untuk menyukseskan program unggulan KTP Sakti. Mengingat masyarakat nanti akan bergantung terhadap program tersebut dalam setiap aktivitasnya.

Ternyata dari seluruh program itu yang nomor satu yakni program KTP Sakti, karena itu basis data pertama itu untuk kebutuhan apapun. Yang lain juga nanti akan bergantung kepada data ini, tadi disampaikan juga agar distribusinya bisa pas. Terangnya.

Di sisi lain, Ganjar pun enggan membentuk kabinet yang berisikan Menteri Titipan Partai dari politik pengusung (parpol). Namun, ia tetap membuka diri apabila ada parpol pengusung yang mengusulkan kandidat sesuai dengan bidangnya.

Partai ikut dengan kami dan kami membutuhkan kualifikasi ini, silahkan anda cari. Kalaupun nanti tidak dapat? Saya coret ya, anda silahkan cari lagi, begitu. Ujarnya.

Selain tidak ingin ada Menteri Titipan Partai, Ganjar pun membeberkan ke depannya pihaknya ingin menerapkan KPI kabinet yang nantinya bisa dinilai oleh publik.

Kalau KPI kabinet kita buat dan kemudian publik yang diminta untuk menilai, nah saya tadi malam (berpikir) bagaimana cara untuk menyelesaikan beberapa problem yang tidak bisa selesai ini? Terangnya.

Viralisme, viralisme, maka sekarang semua rakyat bisa menonton dengan teknologi digital yang ada, ketika ketidakbaikan itu nanti dimunculkan, kemudian diviralkan. Kemudian seperti ini KPI mu ini buruk loh? Terbayangkan gak kalau kontrak kerjanya di awal itu, suruh pimpinan partainya itu tanda tangan, selesai. Imbuhnya.

Sumber: Detik.com

Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Indoharian news Politik Terkini Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.comBerita Dunia Terbaru Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.comx

« Previous Post

Jokowi Kritik Serangan Personal Pada Debat Pilpres

Next Post »

Anies Tolak Ajakan Prabowo Diskusi Di Luar Forum

Author: indo

Related Post