Sebanyak 4 Orang Melaporkan Aksi Penipuan Investasi Di Kota Malang, Total Kerugian Tercatat Rp 69,7 Miliar

Laporan Aksi Penipuan Investasi Di Kota Malang

Indoharian – Polisi telah berhasil menangkap Fitra Ardhita Nurullisha (31), seorang pria yang hilang selama 4 bulan dan melakukan Aksi Penipuan Investasi dengan total kerugian diperkirakan hampir mencapai Rp 69,7 miliar. Bila sebelumnya hanya 1 korban yang melapor, kali ini pelapor bertambah menjadi 4 orang. Sebelum menangkap Fitra, polisi tidak hanya menerima sebanyak 4 laporan tentang dugaan penipuan tetapi juga ada 5 pengaduan atas kasus serupa yang aktor utamanya diduga adalah warga Jalan Pinangsia, Kota Malang tersebut.

“Kami menerima 4 LP dan 5 pengaduan soal adanya dugaan penipuan dan penggelapan yang terkait dengan tersangka,” ungkap Kasat Reskrim Polresta Malang Kota Kompol Bayu Febriyanto Prayoga kepada wartawan, hari Rabu (28/6/2023). Bayu menyatakan bahwa saat ini pihaknya tengah melakukan proses pendalaman terhadap 4 LP dan 5 pengaduan itu dan memintai sejumlah keterangan dari tersangka. “Kita masih terus dalami, termasuk melakukan kroscek terkait investasi yang ditawarkan oleh tersangka,” kata Bayu.

Bayu menyebutkan bahwa berdasarkan laporan dan pengaduan korban itulah tersangka diduga telah mengumpulkan hasil investasi yang totalnya hampir mencapai Rp 69 miliar. Meski demikian aliran uang yang diterima dan dipakai tersangka saat ini masih menjadi fokus penyidikan. “Pengakuan tersangka uang tersebut digunakan untuk diputar kembali. Total sampai Rp 69 miliar. Tapi akan kami dalami lagi,” katanya.

Bayu menambahkan bahwa selama pelaku telah pergi meninggalkan rumah dan dilaporkan hilang oleh pihak keluarga, tersangka ternyata kabur dan tinggal sementara di Jakarta. “Jadi setelah pergi meninggalkan rumah, tersangka berada di kota Jakarta. Baru sekitar beberapa hari kembali ke Malang. Kemudian kami tangkap,” imbuhnya.

Adapun modus Aksi Penipuan Investasi yang dilakukan Fitra yakni dengan menawarkan suatu investasi berkedok pengadaan gadget dan laptop bermerek dari luar negeri. Para diiming-imingi profit sebesar 25 persen yang dibagi setiap bulan. Namun, lama kelamaan profit yang dijanjikan menjadi macet termasuk modal awal yang telah disetorkan korban ternyata tidak segera dikembalikan oleh tersangka Fitra. Untuk mendalami hal itu, polisi telah menyita rekening tersangka.

“Barang bukti yang kami amankan berupa rekening atas nama pelaku, perjanjian kerja sama, slip setoran, HP milik tersangka serta ATM token,” kata Bayu. Atas perbuatannya, Fitra akan bisa terancam jeratan Pasal 372 dan 378 KUHP tentang penipuan dan penggelapan dengan ancaman pidana penjara paling lama 4 tahun.

Saat dihadirkan di Polresta Malang Kota, Fitra mengaku uang yang dikumpulkan telah dibagikan kepada investor atau para pemodal untuk menutup profit tersebut. Karena itu dia mengaku yang tersisa di rekeningnya hanya Rp 7 juta. “Ngekos di Jakarta, uang di rekening habis sisa Rp7 juta untuk menutupi profit investor yang lain,” kata Fitra.

Pengakuan Fitra soal uang di rekening hanya berjumlah Rp 7 juta itu diragukan oleh sejumlah korban. Salah satunya adalah Muhammad Wildan Hilmi (34), asal Bojonegoro. Dia menduga bahwa Fitra telah merancang skenario pengakuan itu. “Saya pribadi yakin kalau Fitra itu sudah mengatur Aksi Penipuan Investasi sampai sejauh itu. Bahkan untuk ke depan dia juga sudah siapkan,” kata Wildan kepada wartawan.

Sumber : Detik

Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Indoharian news Politik Terkini Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.comBerita Dunia Terbaru

« Previous Post

Pria Sandal Berpaku di Surabaya Akhirnya Diciduk

Next Post »

Menegangkan! Lahirnya Bayi Di Pesawat Pelita Air

Author: indo

Related Post