Paylater Fitur Transaksi Digital Aplikasi Online Shop

264 views
Mantratoto

Paylater Fitur Transaksi Digital Yang Sangat Di Gemari Oleh Para Sosialita Untuk Terus Belanja Online

Berita Dunia Terbaru, Berita hari ini, Berita Indonesia Terbaru, Berita Terkini, berita terupdate, Indoharian, news, Politik, Terkini, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com

Paylater Fitur Transaksi Digital Yang Sangat Di Gemari

Indoharian – Istilah Bayar nanti atau Paylater fitur transaksi digital yang diberikan aplikasi kekinian yang lagi sangat digemari para sosialita dan pencinta untuk belanja online. Mudahnya berbelanja, hanya main klak-klik, dalam satu genggaman saja bisa membuat daya kontrol kita berkenaan dengan keuangan bisa melemah.

Banyak sekali tawaran diskon, di hari belanja nasional, cuci gudang, diskon besar-besaran, gratis ongkos kirim, dan lain-lain yang disuguhkan oleh aplikasi belanja online dengan berbagai kiat promo sangat menarik konsumen, membuat alam bawah sadar menjadi-jadi untuk dapat belanja, dengan seribu macam kemudahan yang dapat
ditawarkan.

Di Indonesia, paylater Fitur Transaksi Digital difasilitasi dan disediakan oleh pihak bank, lembaga pembiayaan, ataupun fintech.  Penulis juga menggunakan aplikasi transaksi digital untuk bisa belanja makanan, transportasi, dan kebutuhan lainnya dari berbagai aplikasi tertentu, namun sampai pada hari ini penulis belum yang mempunyai paylater.

SIMAK JUGA Berita Harian Lainnya
6 Fakta-Fakta Menarik Film Satria Dewa Gatotkaca
KPK Telah Menetapkan Wali kota Ambon Richard Louhenapessy Jadi Tersangka Kasus Dugaan Suap
Pelaku Penculikan 12 Anak Di Jabodetabek Berhasil Di Ringkus Satreskrim

Karena penulis lebih senang ketika ingin berbelanja disalah satu platform aplikasi transaksi digital, mentransfer dulu sejumlah uang dari M-banking yang penulis miliki dari bank B, aplikasi pembayaran online dari merek O, L aja. Yang merupakan 2 aplikasi yang paling sering penulis gunakan, dan terasa mudah untuk digunakan dalam
proses pembayaran belanja online di toko P, Bb, Sp.  Sengaja penulis hanya menyebutkan inisial saja untuk menghindari promosi satu merek aplikasi belanja digital tersebut. Tapi penulis yakin pembaca, mengetahui yang
dimaksudkan.

Mengapa penulis tidak menggunakan bayar nanti saja dalam pembayaran, daripada cash online digital?
Pada awalnya penulis juga sangat ingin sekali memiliki salah satu bayar nanti yang ditawarkan oleh jasa penyedia pinjaman online yang sudah tersemat di berbagai aplikasi transaksi digital yang sudah ada di HP. Tapi hal tersebut penulis urungkan, dengan adanya berbagai pertimbangan.

Ada 3 hal yang membuat penulis, melakukan pertimbangan tersebut yaitu:
1. Bayar nanti hanyalah pinjaman dengan sejumlah bunga yang lumayan tinggi
Dari hitung-hitungan tawaran yang diberikan penyedia jasa pinjaman online yang tersemat di aplikasi belanja online tersebut yang harus disadari adalah pada dasarnya bayar nanti hanyalah layanan menunda untuk pembayaran atau berhutang yang wajib dilunasi di kemudian hari dengan hitungan tenor tertentu. Untuk itu kita harus memperhitungkan dan mengukur kemampuan keuangan sebelum memutuskan menggunakan bayar nanti yang bisa juga disamakan seperti pembayaran dengan menggunakan credit card.  Kisaran untuk bunga yang ditawarkan sebesar 0-4,5% ini belum termasuk biaya adanya penalti apabila terjadi keterlambatan untuk pelunasan. Di tengah aneka kemudahan yang disematkan oleh sistem pembayaran menggunakan bayar nanti ada bahaya yang bisa mengintai.

2. Apa bahaya itu?
Pembayaran bayar nanti seperti pedang bermata dua, bila yang digunakan secara bijak dapat menjadi solusi ekonomi bagi penggunanya yang urgen dan kebelet untuk membeli suatu produk atau jasa dalam kondisi keuangan yang buruk. Di sisi negatifnya, menggunakan bayar nanti dapat mendorong budaya untuk ngutang, dan mengesampingkan finacial planner.

3. Paylater dapat menjerumuskan kita ke dalam perilaku konsumtif
Hanya dengan sentuhan layar, klik sana klik sini, kemudian masukkan keranjang belanja. Terasa sangat mudah, instan, praktis. Tanpa harus capek-capek untuk mendorong keranjang ataupun memilih barang di supermarket, swalayan, maupun di mal. Dengan klik saja, kita bisa membeli makanan, membeli barang yang tidak terlalu dibutuhkan, memesan tiket pesawat, hotel dan berlibur meskipun sedang tidak punya uang. Sebenarnya hal ini bisa menjadi buruk karena dapat membuat pengguna aplikasi pembiayaan digital melupakan kondisi akan kemampuan keuangannya. Jika yang tetap dibiarkan, bayar nanti dapat melahirkan perilaku dan gaya yang konsumtif, haus mata untuk terus belanja. Kondisi ini tentu sangatlah merugikan sekali.

Semuanya kembali lagi kepada diri kita sendiri, seberapa urgen dan perlunya kita untu menggunakan paylater fitur transaksi digital sebagai solusi keuangan. Karena terkadang fungsi kontrol keuangan bisa yang kebablasan dengan banyaknya kemudahan yang ditawarkan oleh bayar nanti, sehingga perilaku untuk bijak dalam berbelanja
digital tidak merugikan keuangan sendiri maupun keluarga di kemudian hari.

Sumber : kompas

Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Indoharian news Politik Terkini Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com

Author: 
    author

    Related Post

    Leave a reply