Penutupan Wahana Flying Fish Karena Kejadian Ini

166 views
Mantratoto

Penutupan Wahana Flying Fish Seusai Merenggut Nyawa Turis Jepang

Berita Dunia Terbaru, Berita hari ini, Berita Indonesia Terbaru, Berita Terkini, berita terupdate, Indoharian, news, Politik, Terkini, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.comBerita Dunia Terbaru, Berita hari ini, Berita Indonesia Terbaru, Berita Terkini, berita terupdate, Indoharian, news, Politik, Terkini, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com

Indoharian – Penutupan wahana Flying Fish karena ada turis yang meninggal, Direktorat Polisi Perairan dan Udara (Ditpolairud) Kepolisian Daerah (Polda) Bali masih terus menyelidiki insiden maut yang menimpa seorang turis Jepang bernama Kikuchi Satoshi. Pria berusia 60 tahun ini meninggal dunia setelah jatuh tengkurap pada saat bermain wahana flying fish di Pantai Tanjung Benoa, Kuta Selatan, Badung, Bali, hari Jumat (18/8/2023).

Terkait Penutupan wahana Flying Fish, Kasubdit Gakkum Ditpolairud Polda Bali AKBP James I.S Rajagukguk masih melakukan penyelidikan dugaan tindak pidana dari peristiwa nahas tersebut. “Kalau itu (dugaan pidana kelalaian) dari jawaban saya, kan belum kami kelarkan (penyelidikan),” ungkapnya, hari Minggu (20/8/2023). Berikut ini sejumlah fakta terkait insiden tersebut.

Polisi Periksa Enam Saksi
James menuturkan sebanyak enam orang saksi telah diperiksa terkait insiden yang menimpa Satoshi. Mereka yang diperiksa antara lain adalah operator wahana water sport tersebut (PT Bali Coral Dive and Marine Sport) dan sejumlah saksi yang mengetahui peristiwa itu. “Saksi yang diperiksa ada sebanyak enam orang, termasuk istri korban dan yang bawa speedboat-nya,” tutur James.

Jenazah Satoshi Akan Dibawa ke Jepang
James menjelaskan jenazah Satoshi akan dibawa pulang ke Negeri Sakura. Namun, waktunya masih belum bisa dipastikan karena Polda Bali masih berkoordinasi dengan Konsulat Jepang. “Nah, keputusan keluarga (Satoshi) memang akan dibawa ke Jepang, dibawa kembali,” ujarnya.

Satoshi dan keluarganya datang ke Bali bersama dengan istri dan tiga orang anaknya. Pada hari Jumat lalu, ia dan putranya Kikuchi Haruki (15) main wahana flying fish di Tanjung Benoa. Namun, bapak dan anak tersebut tiba-tiba terlepas dari wahana itu dan jatuh ke laut dalam posisi badan tengkurap.

SIMAK JUGA Berita Harian Lainnya
Tiga Polisi Ditangkap Dalam Kasus Jual Beli Senpi
Ngerih! Bos Warkop Bunuh Diri Di Pelintasan KA
Atlet Dengan Julukan Dewi Lapangan Voli Lakukan Ini

Satoshi tidak sadarkan diri. Setelah mendapat pertolongan pertama, Satoshi langsung dilarikan ke RS Surya Husada Nusa Dua. Sayang, tiba di sana nyawanya sudah tidak tertolong lagi.

Polisi melakukan Penutupan wahana Flying Fish sementara
Wahana water sport flying fish yang dikelola oleh PT Bali Coral Dive and Marine Sport ditutup sementara seusai tragedi insiden maut yang telah menimpa Kikuchi Satoshi. Garis polisi dipasang di PT Bali Coral Dive and Marine Sport. “Enggak (beroperasi). Sudah kami police line,” ujar AKBP James.

Salah satu pemandu di PT Bali Coral Dive and Marine Sport, Wayan Simpen, menyebutkan bahwa angin tiba-tiba kencang pada saat Kikuchi Satoshi sedang bermain flying fish pada hari Jumat lalu. “Kemarin itu mendung dan anginnya (mendadak) kencang,” katanya di Pantai Tanjung Benoa, hari Sabtu (19/8/2023).

Menurut Simpen, pemandu flying fish merasa kesulitan dalam mengendalikan perahu karet yang dinaiki oleh turis Jepang itu lantaran angin yang tiba-tiba kencang. Angin berembus kencang pada saat flying fish yang dinaiki oleh Satoshi dan Haruki mulai terbang. Instruktur sudah berupaya untuk mengendalikan flying fish tersebut. Namun nahas, Satoshi dan Haruki terjatuh dari ketinggian tiga meter dan nyawa Satoshi tidak bisa untuk
diselamatkan.

sumber : detik

Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Indoharian news Politik Terkini Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.comBerita Dunia Terbaru

Author: 
    author

    Related Post

    Leave a reply