Heboh Ketua DPD Lanyalla Usul Presiden Kembali Dipilih MPR

Indoharian – Presiden Kembali Dipilih MPR Lanyalla Mahmud Mattalitti yang merupakan Ketua DPD RI berbicara soal proposal kenegaraan, yakni kembali ingin menjadikan MPR sebagai lembaga tertinggi negara dan berhak untuk memilih serta melantik presiden kembali seperti di zaman orde baru. Lanyalla usul sebab dinilai pemilu sekarang yang melahirkan politik kosmetik yang sangat mahal harganya.

Usul Lanyalla ini disampaikan olehnya dalam sidang tahunan MPR bersama dengan DPR/DPD RI serta Presiden Jokowi di gedung MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8). Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun turut hadir dalam acara sidang tahunan 2023 tersebut.

Awalnya Lanyalla menyinggung keputusan Sidang Paripurna DPD RI tertanggal 14 Juli 2023, yang salah satunya adalah mengusulkan agar mengembalikan MPR sebagai Lembaga Tertinggi Negara dan Presiden kembali dipilih MPR. Dia bahkan menyebutkan sudah mengajak berbagai pihak untuk segera menghentikan kontestasi politik yang menurutnya diraih dengan cara yang dianggap liberal.

Mari kita hentikan kontestasi politik kita yang hanya ingin meraih kekuasaan dengan cara-cara yang liberal. Karena hal tersebut justru telah menjadikan kehidupan bangsa kita yang seperti kehilangan kehormatan, etika, rasa dan jiwa nasionalisme. Kata Lanyalla.

Menurut Lanyalla, pemilihan presiden yang sekarang dipilih secara langsung oleh rakyat justru melahirkan politik kosmetik yang sangat mahal. Dia menilai bahwa proses pemilihan pemimpin hanya sekadar bermodalkan popularitas saja.

Pemilihan Presiden yang kini dilaksanakan secara langsung yang kemudian kita adopsi begitu saja, terbukti telah melahirkan politik kosmetik yang sangat mahal dan justru merusak kohesi bangsa. Karena batu uji yang seang kita jalankan dalam mencari pemimpin nasional adalah dinilai dari popularitas yang bisa difabrikasi. Ujarnya.

Lanyalla yang mengusulkan Presiden kembali dipilih MPR ini kemudian juga menyinggung soal elektabilitas dari bakal calon presiden (bacapres) potensial yang menurutnya sudah menggiring publik lewat angka-angka. Dia mengkritik proses pemilihan presiden karena rakyat kini malah disodorkan realitas politik yang sudah didesain sedemikian rupa.

Begitu pula dengan elektabilitas yang bisa digiring lewat sebuah angka-angka. Kemudian disebarluaskan oleh para buzzer lewat media sosial dengan narasi-narasi saling hujat-menghujat atau bahkan puja-puji buta. Dan pada akhirnya, rakyat pemilih harus disodori oleh realita yang sudah dibentuk sedemikian rupa. Katanya.

Sumber : Suara

Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Indoharian news Politik Terkini Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.comBerita Dunia Terbaru

« Previous Post

Viral! Warga Tertipu Uang Gaib Jenglot Palsu

Next Post »

Siapakan Capres Paling Gusdurian Diantara Mereka

Author: indo

Related Post