WASPADA! Pria China Mengalami Penipuan Video Call Deepfake, Uang Sebesar Rp 9,1 Miliar Raib
Pria China Mengalami Penipuan Video Call Deepfake
Indoharian – Lagi-lagi terjadi Penipuan Video Call Deepfake yang memakan korban. Kali ini yang menjadi korban adalah seorang pria asal China yang kehilangan uang senilai miliaran rupiah karena video call deepfake. Korban penipuan itu tinggal di Baotou, sebuah wilayah di Mongolia Dalam. Menurut laporan dari kepolisian setempat, penipu melakukan video call dengan menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk bisa meniru kemiripan teman korban, termasuk wajah dan juga suaranya.
Penipuan Video Call Deepfake ini berhasil untuk meyakinkan korban untuk mengirimkan uang sebesar 4,3 juta Yuan atau sekitar Rp 9,1 miliar. Korban meyakini uang itu dikirimkan kepada temannya yang membutuhkan uang untuk melakukan suatu proses deposit dalam proses lelang.
Korban baru menyadari bahwa ia kena tipu setelah temannya mengaku tidak mengetahui apa-apa mengenai kejadian tersebut. Korban kemudian melaporkan insiden penipuan itu ke pihak kepolisian setempat yang berhasil memulihkan sebagian besar dana yang dicuri tapi masih terus berusaha untuk mengembalikan sisanya.
Kasus penipuan ini langsung menghebohkan jagad internet China, termasuk juga di platform media sosial Weibo di mana para netizen China ramai-ramai membahas ancaman penipuan dengan menggunakan deepfake dan AI.
| SIMAK JUGA Berita Harian Lainnya |
| Video Syur 47 Detik Mirip Dengan Rebecca Klopper |
| Kisah Pria Yang Terobsesi Mirip Nicki Minaj |
| Ribut Akibat Balut Kudapan Telur Unggas |
Di Weibo, hashtag ‘#penipuan AI telah menjamur di seluruh negeri’ langsung menjadi trending topic dengan 120 juta view hingga hari Senin (22/5) kemarin.
“Ini menunjukkan bahwa foto, suara, dan video semua bisa untuk dimanfaatkan oleh para penipu. Apakah aturan keamanan informasi bisa untuk mengikuti teknik orang-orang ini? ,” kata seorang netizen China, seperti dikutip dari Reuters, hari Kamis (25/5/2023).
Terkait adanya Penipuan Video Call Deepfake, China sendiri sudah memperketat pengawasan terhadap teknologi dan aplikasi AI di tengah ramai terjadinya kasus penipuan yang mengandalkan AI, terutama yang memanipulasi wajah dan suara. Pemerintah China juga sudah mengadopsi suatu peraturan untuk melindungi korban penipuan AI. Bulan lalu, pemerintah China juga untuk pertama kalinya menahan seorang pria yang menggunakan aplikasi ChatGPT untuk membuat dan menyebarkan berita palsu terkait adanyan kecelakaan kereta api.
Sumber : Detik
Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Indoharian news Politik Terkini Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com
Related Post
![Permalink to Informasi Jakarta Pembangunan Waduk dan NIK]( "Permalink to Informasi Jakarta Pembangunan Waduk dan NIK")
Indoharian – Informasi Jakarta Sepekan Pembangunan Waduk dan Penghapusan
![Permalink to Serangan Terakkhir Israel Untuk Hancurkan Hamas]( "Permalink to Serangan Terakkhir Israel Untuk Hancurkan Hamas")
Israel Siapkan Serang Terakhir Untuk Hancurkan Hamas AS Memperingati
![Permalink to Penetapan Prabowo Gibran Ditunda]( "Permalink to Penetapan Prabowo Gibran Ditunda")
Indoharian – Penetapan Prabowo Gibran Ditunda PDIP menggugat hasil
