Viral! Mahasiswa Usir Pengungsi Rohingya Di Aceh

73 views
Mantratoto

Aksi Mahasiswa Usir Pengungsi Rohingya Dari Penampungan Yang Disesali UNHCR

Berita Dunia Terbaru, Berita hari ini, Berita Indonesia Terbaru, Berita Terkini, berita terupdate, Indoharian, news, Politik, Terkini, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.comBerita Dunia Terbaru, Berita hari ini, Berita Indonesia Terbaru, Berita Terkini, berita terupdate, Indoharian, news, Politik, Terkini, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.comx

Indoharian – Heboh dengan adanya Aksi Mahasiswa Usir Pengungsi Rohingya, sekelompok mahasiswa melakukan aksi demo untuk menolak pengungsi Rohingya di Banda Aceh. Aksi itu juga diwarnai dengan adanya pengusiran paksa para pengungsi Rohingya dari penampungan Balai Meuseuraya Banda Aceh.

Aksi Mahasiswa Usir Pengungsi Rohingya terjadi pada hari Rabu (27/12/2023). Dari video yang beredar dan viral di media sosial, sejumlah mahasiswa memakai almamater masuk ke dalam penampungan dan langsung mengerumuni pengungsi yang terdiri dari anak-anak dan wanita tersebut. Tampak juga para pengungsi pria tengah salat berjemaah.

Usai para pengungsi tersebut melaksanakan salat, mereka lalu dipaksa untuk menuju keluar dari penampungan dan dinaikkan ke atas truk dan dipindahkan ke Kanwil Kemenkumham Aceh.

Kepala Divisi (Kadiv) Keimigrasian Kantor Wilayah Kemenkumham Aceh Ujo Sujoto membenarkan jika para pengungsi itu dibawa menuju ke kantor mereka. Saat ini, demo mahasiswa masih berlangsung. “Iya (pengungsi dibawa ke Kemenkumham),” ujar Ujo saat dikonfirmasi, Rabu (27/12/2023).

Aksi mahasiswa itu kemudian ditanggapi oleh United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) selaku dari lembaga internasional yang menangani para pengungsi. Mereka menyesalkan dan menyampaikan keprihatinan terhadap aksi pengusiran terhadap para pengungsi Rohingya di lokasi penampungan tersebut.

Dari keterangan resmi dari UNHCR yang diterima, hari Kamis (28/12/2023), UNHCR menyebut para pengungsi yang diusir itu kebanyakan merupakan wanita dan anak-anak.

“UNHCR, Badan Pengungsi PBB, sangat merasa prihatin melihat serangan massa di lokasi penampungan keluarga pengungsi yang rentan, yang mayoritasnya adalah anak-anak dan perempuan di Kota Banda Aceh, Indonesia,” ungkap Muhammad Yanuar Farhanditya, Senior Communications Assistant UNHCR, Kamis (28/12/2023).

Ia menyebutkan bahwa akibat pengusiran itu, para pengungsi Rohingya tersebut mengalami rasa trauma. Pihaknya juga meminta aparat untuk bisa mengambil tindakan demi menjamin keselamatan para pengungsi.

SIMAK JUGA Berita Harian Lainnya
Cak Imin Katakan Ada Tetangga Sebelah Menyesal</span</a
Terseret Kasus Pajak Jubir Timnas AMIN Ditangkap
Viral! WHO Minta Vape Dilarang Diseluruh Negara</span</a

“UNHCR masih sangat mengkhawatirkan keselamatan dari para pengungsi dan menyerukan kepada aparat penegak hukum setempat untuk bisa mengambil tindakan darurat guna untuk bisa memberikan perlindungan bagi semua individu dan staf kemanusiaan yang putus asa,” tulis UNHCR.

UNHCR juga menyebut pengusiran pengungsi itu merupakan suatu hasil kampanye online yang terkoordinasi yang bermula dari misinformasi, disinformasi hingga ujaran kebencian. “Serangan massa terhadap pengungsi ini bukanlah sebuah tindakan yang terisolasi namun merupakan suatu hasil dari kampanye online yang terkoordinasi yang berisi misinformasi, disinformasi dan ujaran kebencian terhadap pengungsi dan upaya untuk merusak upaya Indonesia dalam menyelamatkan nyawa orang-orang yang putus asa dalam kesulitan di laut,” sambungnya.

Terkait Aksi Mahasiswa Usir Pengungsi Rohingya yang dijelaskannya bahwa para pengungsi Rohingya tersebut mencari perlindungan di negara Indonesia dari konflik serta penyintas perjalanan laut.

“Indonesia dengan tradisi kemanusiaan yang telah lama diterapkan telah membantu untuk menyelamatkan nyawa orang-orang yang putus asa ini, yang jika tidak ditolong akan meninggal di laut seperti ratusan orang lainnya,” tuturnya.

Untuk itu pihaknya mengimbau agar masyarakat bisa mewaspadai kampanye online yang menyerukan kebencian terhadap para pengungsi Rohingya di media sosial . “UNHCR mengimbau publik di Indonesia untuk memeriksa ulang semua informasi yang tersedia secara online, yang banyak diantaranya salah atau diputarbalikkan, dengan gambar yang dibuat oleh AI, dan ujaran kebencian yang disebarkan melalui akun bot,” pungkasnya.

sumber : detik

 

Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Indoharian news Politik Terkini Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.comBerita Dunia Terbaru Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.comx

Author: 
    author

    Related Post

    Leave a reply