Driver Ojol Bali dapat Orderan Di Luar Nalar Dari WNA

139 views
Mantratoto

Kisah Seorang Driver Ojol Bali Kerap Dapat Orderan Di Luar Nalar Dari WNA

Berita Dunia Terbaru, Berita hari ini, Berita Indonesia Terbaru, Berita Terkini, berita terupdate, Indoharian, news, Politik, Terkini, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.comBerita Dunia Terbaru, Berita hari ini, Berita Indonesia Terbaru, Berita Terkini, berita terupdate, Indoharian, news, Politik, Terkini, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.comx

Indoharian – Kisah seorang driver Ojol Bali kerap mendapat Orderan Di Luar Nalar dari WNA, seorang pengemudi (driver) ojek online (ojol) di Bali bernama Khairul Fahmi membagikan kisah suka-dukanya selama dalam bekerja. Ia bercerita mengenai pengalamannya yang kerap mendapatkan pesanan antar barang dari warga negara asing (WNA) yang menurutnya di ‘luar nalar’.

Fahmi mengisahkan beberapa kali mendapatkan pesanan untuk antar barang yang harganya sangat murah. Sementara, lokasi pengirimannya sangat jauh sehingga ongkos kirim (ongkir) lebih besar dibandingkan harga barang yang dibelinya.

“Jadi sering dapat anter Orderan Di Luar Nalar yang tidak sesuai dengan harga yang kita antar. Barangnya murah, ongkos itu yang gede,” ujar Fahmi ketika mengobrol dengan wartawan di Kota Denpasar, Minggu siang (24/12/2023).

Salah satu pesanan di luar nalar yang didapatkan oleh Fahmi yakni ada WNA yang membeli dua batang lilin. Ia mengantarkan dua batang lilin itu dari Jalan Gurita, Kelurahan Sesetan, Kecamatan Denpasar Selatan.

Pesanan sebanyak dua batang lilin kecil itu dikirim ke Jalan Suweta di Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar. “(Pesanannya) cuman hanya lilin, dua batang, kecil. Yang lilin atasnya kue ulang tahun yang besaran dikit. Itu saya antar,” kisah Fahmi.

Menurut Fahmi, satu batang lilin itu bisa didapatkan dengan harga Rp 1.000. Baginya, lilin semacam itu seharusnya bisa dibeli di Ubud. Namun, WNA itu memesan via aplikasi dari Kota Denpasar.

“Itu sekitar seminggu yang lalu. Aneha-aneh deh pokoknya. Ongkirnya itu sebesar Rp 99 ribu. Padahal di sana (Ubud) saja dia beli, Rp 1.000 satu. Bule yang mesan, saya yang ngantar. Enggak tahu orangnya orang mana, pokoknya bule lah,” ungkap Fahmi.

Tak hanya itu, lelaki berusia 32 tahun itu juga pernah mendapatkan jasa pesan antar untuk mengantar sepotong cokelat oleh WNA. Bule si pemesan jasa antar itu menyebut bahwa sepotong cokelat kecil itu berasal dari Rusia.

Potongan cokelat kecil itu diantar oleh Fahmi dari kawasan Kecamatan Ubud menuju ke Desa Canggu, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung. WNA yang memesan antar barang merogoh kocek hingga sebesar Rp 64 ribu untuk pengiriman cokelat kecil tersebut. “Dari Ubud ke Canggu jauh, perjalanan satu jam itu. Aneh-aneh saja bule itu, kebanyakan Rusia,” ujar Fahmi.

SIMAK JUGA Berita Harian Lainnya
Heboh 2 Wanita Adu Jotos Di Citimall Gorontalo</span</a
Viral! Cewek Motor Aniaya Mahasiswi Diusut Polisi
Geger, Sejoli Remaja Mesra-mesraan Ditaman</span</a

Fahmi sempat ada perasaan curiga jika potongan cokelat kecil yang diantarkan olehnya dari Ubud ke Canggu itu berisi kandungan bersifat narkoba. Namun ia tak panik karena memang terdapat permintaan pesan antar via aplikasi sehingga ada bukti jika ada petugas yang merazia.

Satu keunikan bule yang tak dilupakan oleh Fahmi yakni adanya permintaan pengiriman mainan kunci dari kawasan Ubud menuju salah satu hotel kawasan The Nusa Dua milik International Tourism Development Corporation (ITDC) di Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung. Mainan kunci yang dikirim hanya sebanyak satu buah dengan harga Rp 10 ribu.

Pesanan pengiriman itu datang dari resepsionis di kawasan Ubud. Gantungan kunci yang dikirim dari Ubud ke hotel di The Nusa Dua itu dibeli oleh WNA berkebangsaan Italia.

“Mainan kunci seharga Rp 10 ribu (berbentuk) lambang Pulau Bali. Itu saya antar, itu sudah dibungkus pakai amplop. Lucu itu. Bulenya dari Itali,” kisah pria asal Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) itu.

Resepsionis yang memesan driver ojol untuk antar barang sempat menceritakan mengenai pengiriman itu kepada Fahmi. Resepsionis bercerita jika bule Italia yang membeli sempat meminta agar gantungan kunci kecil tersebut diminta dikirim ke Italia setelah si bule pulang.

Resepsionis tidak mau untuk ribet hanya untuk mengirimkan gantungan kunci seharga Rp 10 ribu hingga ke Italia. Ia kemudian memilih mengirimkan mainan kunci itu ke hotel tempat bule itu menginap di kawasan The Nusa Dua dengan memesan driver ojol.

“Nginapnya di ITDC Nusa Dua itu. Nah kebetulan bulenya masih belum pulang, mintalah dikirim ke Nusa Dua ke tempatnya menginap. Ongkosnya Rp 140 ribu,” tutur Fahmi.

Fahmi mengaku sudah menekuni profesi sebagai driver ojol sejak tahun 2020. Ia awalnya menjadi driver ojol di NTB sebelum akhirnya memutuskan pindah ke Bali. “Sebelumnya di Lombok. Kalau di Lombok mah normal-normal orderannya. Enggak ada Orderan Di Luar Nalar yang kayak di sini. Di sini baru saya nemu yang aneh-aneh. (Pesanan yang aneh-aneh) dari bule sudah pasti itu,” tandasnya.

sumber : detik

Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Indoharian news Politik Terkini Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.comBerita Dunia Terbaru Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.comx

Author: 
    author

    Related Post

    Leave a reply