Kisah Perjalanan Miraj Rasulullah di Suatu Malam Bersama Malaikat Jibril, Mikail, dan juga Israfil
INDOHARIAN.COM – Isra Miraj ialah peristiwa yang sangat penting dalam sejarah Islam yang juga mengisahkan perjalanan Miraj Rasulullah. Peristiwa ini diperingati sebagai perjalanan suci Rasulullah sekaligus tanda kebesaran Allah SWT.
Isra artinya ialah perjalanan Rasulullah dari Masjidil Haram menuju Masjidil Aqsa, sedangkan Miraj ialah perjalanan beliau dari Masjidil Aqsa ke Sidratul Muntaha.
Pada peristiwa ini, Rasulullah berkesempatan untuk berjumpa dengan Allah secara langsung. Lalu, gimana latar belakang terjadinya Isra Miraj?
Peristiwa Isra Miraj ini terjadi sesudah dua orang yang paling Nabi Muhammad cintai meninggal dunia. Kedua orang itu ialah paman Rasul yang bernama Abu Thalib dan juga istri Rasul yang bernama Siti Khadijah.
Keduanya dikenal sebagai seorang yang paling membela selama dakwah Rasulullah di kota Mekah.
Sepeninggal Abu Thalib dan juga Khadijah, perjalanan dakwah Rasulullah semakin snagat sulit. Hal tersebut sebab tak ada lagi orang yang membela beliau dan juga menjadi pelipur laranya. Pada akhirnya Allah merencanakan perjalanan spiritual untuk seorang Rasulullah.
SIMAK JUGA Berita Harian Lainnya |
Karma Kiper Sevilla Usai Ejek Haaland, Didepak? |
Tertipu Investasi Arisan Bodong Di Riau, Kerugian Mencapai? |
Andrea Pirlo Dipecat Dari Juventus, Karena Gagal Di… |
Isra Miraj ialah perjalanan spiritual untuk bertemu langsung dengan Allah SWT dan juga melihat singgasana-Nya. Maka sebelum melakukan hal tersebut, ada rangkaian spiritual yang harus dilalui oleh seorang Rasulullah lebih dulu.
Ritual spiritual dimulai waktu Malaikat Jibril, Mikail, dan juga Israfil datang ke bumi, menghampiri Rasulullah SAW di suatu malam. Dengan secepat kilat mereka membawa seorang Rasulullah ke sumur zamzam di Mekah.
Kemudian mereka memperlakukan Rasulullah dengan sangat lembut dan juga meminta izin kepada beliau untuk membelah dadanya. Selanjutnya Jibril membasuh hati Rasulullah dengan menggunakan air zamzam.
Jibril mengeluarkan wadah berisi iman dan juga hikmah. Dirinya menuangkan seluruh isi dalam wadah itu ke hati Nabi, sampai ilmu hikmah, ilmu yakin, dan Islam sudah mengkristal dengan hati Rasulullah.
Persiapan telah selesai, selanjutnya Rasulullah dibawa oleh Para Malaikat tersebut menuju Sidratul Muntaha memakai kendaraan bernama buroq.
Seekor binatang putih bertubuh lebih besar dari seekor keledai dan juga lebih kecil dari bagal, dengan dua sayap di antara kedua kakinya.
Kemudian Rasulullah pun pergi meninggalkan Mekah. Selama perjalanan Miraj Rasulullah, beliau melewati beberapa tempat yang tak pernah dilihat sebelumnya.
Setiap tempat yang dia singgahi dijelaskan nilai-nilai historisnya oleh seorang Jibril. Rasulullah pun diperkenankan melakukan salat sunnah dua rakaat di masing-masing tempat.
Kemudian Rasulullah juga diperlihatkan azab-azab seorang hamba yang sangat durhaka dengan masing-masing jenis dosanya. Tempat dan juga peristiwa yang disaksikan Rasulullah tersebut menjadi pelajaran (ibrah) yang sangat berharga untuk beliau.
Kisah Perjalanan Miraj Rasulullah
Sesudah melakukan perjalanan Isra, Rasulullah dan juga Malaikat Jibril pun melanjutkan perjalanannya ke Sidratul Muntaha, yaitu lapisan langit ke tujuh. Perjalanan spiritual tersebut dinamakan dengan Miraj.
Jibril memeluk Rasulullah dan juga mencium bagian kening di antara kedua mata beliau sembari berkata, “Naiklah Muhammad! Engkau ialah tamu yang mulia dan akan menghadap Tuhan Yang Maha Mulia.” Tanpa jeda yang lama Rasulullah dan juga Jibril melangkahkan kaki menaiki Mikraj.
Begitu kedua kaki beliau tepat menginjak tangga yang paling pertama, tangga tersebut bergerak naik sendiri membawa Rasulullah dan juga Jibril terbang menembus awan. Mereka pun melakukan perjalanan menuju langit ke tujuh.
Di setiap tingkatan langit, Rasulullah juga menyaksikan pemandangan yang sangat luar biasa. Beliau bertemu dengan para Nabi terdahulu bersama pengikutnya yang saleh.
Langit demi langit beliau lewati, sampai dengan Rasulullah mencapai puncaknya di langit ke tujuh atau Sidratul Muntaha, bahkan Jibril tak dapat melampauinya.
Rasulullah pun langsung bertemu dengan Allah SWT dan juga diberikan perintah salat oleh-Nya sebanyak 50 rakaat.
Kemudian Rasulullah melakukan negosiasi berhubungan dengan jumlah rakaat dengan meminta saran kepada Nabi Musa AS. Sampai pada akhirnya dari peristiwa Isra Miraj tersebut terciptalah perintah salat lima waktu yang diwajibkan bagi seluruh umat Muslim.
Begitulah perjalanan Miraj Rasulullah dan kisah bertemunya seorang Nabi Muhammad dengan Allah SWT
Sumber: CNNIndonesia
Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Indoharian news perjalanan Miraj Rasulullah Politik Terkini Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com