Aplikasi Musik Ramah Anak Bernama Bintang Kecil

219 views
Mantratoto

Cerita Melia Lustojoputro Yang Membentuk Aplikasi Musik Ramah Anak Yang Bernama Bintang Kecil

Berita Dunia Terbaru, Berita hari ini, Berita Indonesia Terbaru, Berita Terkini, berita terupdate, Indoharian, news, Politik, Terkini, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com

Aplikasi Musik Ramah Anak Bernama Bintang Kecil

Indoharian – Aplikasi Musik Ramah Anak yang bernama Bintang Kecil di ciptakan yang berawal dari Jarang sekali ada orang yang menyangka, lagu anak yang berjudul “Balonku” sudah yang berumur 50 tahun sejak pertama kali dinyanyikan. Semenjak itu, salah satu lagu karya A.T Mahmud ini pun masih yang terus menjadi musik yang wajib dinyanyikan orang dewasa kepada para balitanya.

Tidak hanya itu pula, sederet lagu anak populer pada saat ini, bisa jadi merupakan tembang yang sudah lama banget diciptakan.
Sebut saja lagu “Pelangi” yang diciptakan juga oleh A.T Mahmud pada tahun 1973, “Kasih Ibu” karya S.M. Mochtar, “Naik Kereta Api” karangan Ibu Soed, hingga “Bintang Kecil” gubahan Daljono.

Namun, belakangan ini jarang sekali ada tokoh-tokoh yang terpanggil untuk mau menjadi pencipta lagu khususnya untuk bagi anak-anak. Akibatnya, saat ini sangat langka sekali terdengar lagu-lagu baru yang ‘ramah’ anak.

Kekhawatiran tentang kelangkaan lagu anak Indonesia inilah yang menjadi latar belakang dirilisnya aplikasi yang bernama Bintang Kecil. Mewadahi setidaknya ada sekitar 700 lagu anak dari masa ke masa, aplikasi ini juga memberikan fasilitas untuk bisa belajar daring bagi target konsumennya.

Melia Lustojoputro adalah sosok di balik munculnya Aplikasi Musik Ramah Anak ini. Ia bukanlah seorang musisi, melainkan seorang fotografer dan sekaligus juga penata busana. Namun, selama 25 tahun menjalani profesinya saat ini tidak yang menghapus minatnya pada penulisan lagu dan komposisi musik semenjak berumur 13 tahun. Saat itu, ia yang selalu mencoba untuk menggubah musik berdasarkan pengalamannya langsung maupun cerita dari orang-orang yang terdekat.

“Setiap kali ada kesempatan, setiap kali ada pergolakan dalam jiwa atau jika ada teman-teman curhat, atau keadaan di sekitar, saya bikin, selalu untuk bikin lagu. Tapi karena keadaan orang tua yang nggak mengizinkan, jadi saya nggak untuk melanjutkan,” terang Melia (23/10/22).

Minat Melia untuk menciptakan lagu anak-anak muncul kembali setelah anak pertamanya lahir. Tujuan Melia sederhana sekali, ia ingin anaknya bisa mendengar langsung pengalaman Melia yang dituturkan melalui lagu tersebut.

Melia pun terus menekuni hobinya untuk mencipta lagu. Bahkan, ia juga mulai mengikutsertakan lagu-lagu anak ciptaannya di sebuah ajang kompetisi yang dihadiri Presiden RI Joko Widodo.

“Kemana lagu-lagu anak jaman sekarang? Kok nggak ada? Gitu. Kok langka? Terus, sementara di lain pihak itu ada ratusan atau ribuan teman-teman pencipta lagu yang memang kesulitan untuk bisa mempublikasikan lagu anak-anak terutama Indonesia,” ungkap Melia menirukan kata-kata Presiden.

Ungkapan Jokowi tersebut dirasakan mendalam oleh Melia. Ia pun menyadari bahwa anaknya yang sudah berusia 6 tahun tidak banyak lagi mengenal lagu-lagu anak. Ironisnya, lagu-lagu penyanyi dewasa luar negeri lah yang terucap dari mulut anaknya tersebut.

“Nggak ada yang tahu. Dan teman-temannya rata-rata juga banyak yang nggak tahu. Dia itu nyanyinya lagu Blackpink atau lagunya Katy Perry. Sementara liriknya itu kan nggak sesuai dengan usia mereka,” kata Melia.

SIMAK JUGA Berita Harian Lainnya
Ini Penyesalan Begal Sadis Sopir Taksi Online
Hukuman Pidana Bukan Pasangan Suami Istri Check In di Hotel
Misteri Dibalik Senyuman Rudolf Tobing

Puncak kegelisahan Melia adalah terjadi pada saat anaknya yang bertanya, “Mom, why do we have to kill the man?” saat lagu Queen berjudul ‘Bohemian Rhapsody’ sedang mengalun.

Dari situ, ide untuk membuat aplikasi bernama ‘Bintang Kecil’ pun tercetus. Dua tahun semenjak Bintang Kecil hadir, banyak sekali tantangan yang dihadapi Melia. Bukannya mengecilkan, kerikil tajam yang dilalui Melia justru mengembangkan Bintang Kecil menjadi ekosistem yang jauh lebih besar lagi.

Ia pun mengakui, selain adanya omongan miring, tidak sedikit orang tua yang tergabung dalam ekosistem Bintang Kecil yang merasakan perubahan baik dari anak-anak mereka.

“Jadi lebih penyayang, lebih peduli sama teman-temannya, sama orang tuanya. Jadi hal itu yang suka membuat saya untuk mantap bisa jalan di sini, bahwa Bintang Kecil sangatlah dibutuhkan. Kenapa saya harus ragu? Sementara orang-orang percaya sama value yang saya usung selama ini,” tutur Melia.

Saat ini, Melia bercita-cita untuk menjadikan Bintang Kecil sebagai wadah multi-education terdepan di Indonesia. Melia juga berharap agar gaung lagu anak-anak Indonesia semakin bisa terdengar di mana-mana, sehingga anak-anak bisa untuk mengakses lagu yang memang cocok untuk usia mereka.

Namun, Melia sadar bahwa hal ini yang tidak bisa ia lakukan sendiri. Ia juga berharap agar lebih banyak lagi wadah atau gerakan seperti Bintang Kecil ke depannya.

“Kondisi ini nyata banget. Bahwa anak-anak Indonesia saat ini butuh, bukan Aplikasi Musik Ramah Anak, butuh sesuatu yang seperti ini. Bukan cuma Bintang Kecil aja gitu. Saya harapkan akan ada lebih banyak orang yang peduli selain kita. Di mana kita yang bisa bersinergi, berkolaborasi, karena cuma dengan berkolaborasi, bergandengan tangan, kita bisa membuat sebuah pengaruh yang sangat besar di Indonesia,” tutup Melia.

 

Sumber : Detik

Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Indoharian news Politik Terkini Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com

Author: 
    author

    Related Post

    Leave a reply