Pagi Berdarah Seorang Pria Membacok Satu Keluarga

91 views
Mantratoto

Seorang Pria Membacok Satu Keluarga Hanya Gegara Masalah Pohon Jambu

Berita Dunia Terbaru, Berita hari ini, Berita Indonesia Terbaru, Berita Terkini, berita terupdate, Indoharian, news, Politik, Terkini, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.comBerita Dunia Terbaru, Berita hari ini, Berita Indonesia Terbaru, Berita Terkini, berita terupdate, Indoharian, news, Politik, Terkini, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com

Pagi Berdarah Seorang Pria Membacok Satu Keluarga

Indoharian – Seorang Pria Membacok Satu Keluarga hanya gara-gara pohon jambu yang melewati batas tanah, seorang warga Muara Enim dengan tega membacok satu keluarga hingga jatuh korban jiwa. Jumat pagi (23/6/2023), warga Muara Enim digegerkan oleh adanya peristiwa pembacokan secara brutal terhadap satu keluarga. Keluarga yang terdiri atas Iriyanto (50), sang istri Lismiyati (50), dan sang anak Poni Marcuri (28), menjadi sasaran parang dari Ermanyadi (40). Akibat insiden itu, Poni yang seorang disabilitas sampai meregang nyawa.

Tak butuh waktu lama, polisi segera menangkap Ermanyadi yang sedang bersembunyi di dalam rumah dan tidak sempat kabur. Dari penangkapan itu, terungkaplah motif pelaku tega membacok korban secara brutal.

Kronologi Pria Membacok Satu Keluarga
Iriyanto dan Lismiyati mungkin yang tidak menyangka bahwa rutinitas mereka pergi ke kebun untuk menyadap karet pada hari Jumat pagi itu bisa berujung petaka, hingga mereka harus kehilangan seorang anak. Seperti biasa, mereka bertiga berangkat menuju kebun karet dengan menggunakan sepeda motor pada pukul 05.30 WIB. Namun, baru saja mereka berangkat, pelaku tiba-tiba menghadang motor mereka. “Saat melintas bonceng tiga di samping rumah pelaku Ermanyadi, pelaku langsung membacok Iriyanto berulang kali hingga akhirnya terjatuh,” ungkap Kapolres Muara Enim, AKBP Andi Supriadi, hari Sabtu (24/6/2023).

Ermanyadi tak menghentikan sabetan parangnya meski ketiga korban sudah terjatuh dari motor. Iriyanto dan Lismiyati mungkin masih bisa untuk melindungi diri, tapi tidak dengan Poni. Oleh karena kondisinya yang difabel, Poni tidak bisa untuk melawan ketika pucuk parang Ermanyadi tertancap ke tubuhnya berkali-kali. “Korban Lismiyati mencoba untuk menolong, justru kena tebasan parang hingga luka di jari kedua tangannya,” lanjut Andi.

SIMAK JUGA Berita Harian Lainnya
Tega Banget! Seorang Tattoo Artist Aniaya Pacar
Aksi Penodongan Pengamat Kepolisian Terekam CCTV
Duh! Ada Pemukiman Kolong Tol Angke, Seperti Apa?

Melihat pelaku membacok kesetanan, istri pelaku yakni Helda Wati segera memukul tangan suaminya dengan bambu. Parang pun bisa terlepas dari tangan Ermanyadi, seiring dengan warga yang mulai berdatangan karena mendengar keributan pagi-pagi itu. Warga membantu Helda Wati untuk melerai pelaku dan korban, kemudian melarikan korban ke Puskesmas Beringin. Sayangnya, luka Poni yang terlalu parah sehingga dia tidak bisa tertolong lagi dan meninggal dalam perjalanan menuju puskesmas. Sementara itu, setelah membacok keluarga Iriyanto, Ermanyadi pun lari dan bersembunyi ke dalam rumah. Tepat sebelum dia kabur, polisi sudah datang dan langsung menangkapnya. Pelaku ditangkap tanpa perlawanan. “Habis kejadian tersebut, pelaku langsung lari ke rumahnya karena tangannya dipukul kan sama istrinya. Pelaku langsung ditangkap saat akan kabur dan sudah tersangka serta ditahan,” ujar Andi.

Alasan Pelaku Tega Membacok Keluarga Korban
Setelah ditangkap dan diperiksa oleh polisi, pelaku diketahui membacok korban sekeluarga secara membabi buta karena matanya yang rabun. Dia tidak dapat melihat secara jelas siapa yang dibacok, makanya kemudian anak Iriyanto juga menjadi sasaran hingga bersimbah darah dan tewas. Namun, alasan utamanya membacok membabi buta bukan semata-mata karena matanya rabun. Kepada polisi, Ermanyadi mengaku merasa kesal pada korban, khususnya Iriyanto, karena telah menanam pohon jambu melewati batas pekarangan rumah mereka.

“Motif memang karena batas pekarangan rumah. Korban ini menanam tanaman (jambu). Tanaman ini dianggap telah masuk batas tanah milik pelaku,” jelas Andi. Soal itu, pelaku mengatakan bahwa dirinya sudah beberapa kali mengingatkan korban agar untuk memindah pohon tersebut dari tanah miliknya. Dia juga telah protes masalah parit dan sampah. Namun, menurut penuturan dari pelaku, korban tidak mengindahkan peringatan itu dan malah memarahi pelaku. Dari situlah kemudian muncul sakit hati dan dendam pelaku terhadap korban.

Kini, bukannya mendapat penyelesaian terkait atas masalah pohon jambu yang melewati batas tanahnya, pelaku Pria Membacok Satu Keluarga harus ditahan dan menjalani proses hukum untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Sumber : Detik

Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Indoharian news Politik Terkini Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.comBerita Dunia Terbaru

Author: 
    author

    Related Post

    Leave a reply