Warga Gunungkidul Tewas Makan Belalang Setan

181 views
Mantratoto

Berikut 5 Fakta Warga Gunungkidul Tewas Karena Makan Belalang Setan

Berita Dunia Terbaru, Berita hari ini, Berita Indonesia Terbaru, Berita Terkini, berita terupdate, Indoharian, news, Politik, Terkini, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com

Warga Gunungkidul Tewas Makan Belalang Setan

Indoharian – Seorang wanita warga Pedukuhan Selorejo, Kalurahan Sodo, Kapanewon Paliyan, Gunungidul yang bernama Musri (53) meninggal dunia usai konsumsi Belalang Setan. Dia diduga keracunan. Musri meninggal pada hari Senin (5/12/2022) pada pukul 03.00 WIB. Berdasarkan keterangan yang berhasil dikumpulkan polisi, korban diduga keracunan karena makan serangga tersebut atau yang juga dikenal dengan sebutan belalang bulus.

Berikut ini beberapa fakta terkait kasus keracunan itu.
1. Korban Makan Bersama Suaminya
Kapolsek Paliyan AKP Solechan menjelaskan, kejadian bermula pada saat korban yang bersama suaminya yang bernama Kisman pergi ke ladang, hari Sabtu (3/12). Mereka ke ladang untuk menjaga tanamannya dari serangan monyet. Pada saat berada di ladang, mereka menemukan beberapa Belalang Setan dan kemudian dimasaknya di lokasi tersebut. “Korban memasak serangga hasil tangkapannya di gubuk yang berada di ladang. Selanjutnya sekira pada pukul 12.00 WIB korban dan suaminya  memakan serangga yang telah dimasaknya,” ucap Solechan

2. Korban Makan sebanyak 3 Ekor
Saat itu pasangan tersebut segera memakan serangga yang dimasaknya. Kebetulan, korban makan lebih banyak dibanding dengan suaminya. “Saat itu korban makan sebanyak 3 ekor sedangkan suaminya hanya makan satu ekor,” terangnya. Selanjutnya, pada pukul 14.00 WIB korban mengalami mual dan muntah-muntah. Alhasil, korban dan suaminya pulang ke rumah sekitar pukul 16.00 WIB.

3. Korban Sempat yang Dibawa ke RS
Sesampainya di rumah, ternyata pasangan tersebut masih tetap mengalami mual dan muntah. Warga akhirnya membawa keduanya ke rumah sakit terdekat. “Karena kondisinya yang tidak kunjung membaik, korban dan suaminya dibawa keluarga ke RSUD Wonosari,” ucapnya. Sesampainya di RSUD Wonosari, korban dan suaminya menjalani perawatan dan pengambilan sampel darah untuk bisa di uji laboratorium. Kemudian pada hari Minggu (4/12) pukul 02.00 WIB, korban dan suaminya dibawa pulang oleh pihak keluarga. Namun, setibanya di rumah, kondisi keduanya masih tetap yang menunjukkan gejala keracunan. Keluarga mencoba untuk mengobati menggunakan air kelapa. Namun, pada pada hari Senin dini hari, Musri akhirnya meninggal dunia.

SIMAK JUGA Berita Harian Lainnya
Pemerintah Menyulap Sungai Ciliwung Jadi Barometer
Kisah Tukang Pijat Tampan Psikopat Di Korsel
Imbas Gunung Semeru Erupsi: Warga Mengungsi

>
4. Belalang Setan Memiliki Racun
Dalam situs hpt.faperta.ugm.ac.id disebutkan, serangga tersebut memiliki perilaku yang unik. Pergerakan serangga ini lamban atau tidak gesit. Jika hendak dipegang, serangga ini lebih memilih untuk menjatuhkan diri daripada meloncat terbang. “Ketika dipegang manusia dan merasakan terganggu, serangga ini mengeluarkan cairan berupa busa yang menyebabkan iritasi kulit pada sebagian orang dan juga mengeluarkan bunyi seperti derikan,” Cairan tersebut keluar dari bagian toraksnya yang berfungsi sebagai pertahanan diri dari predatornya. Cairan juga terasa sangat pahit dan bisa meracuni sebagian predatornya. “…bagi sebagian orang yang kulitnya sensitif sebaiknya lebih baik menggunakan sarung tangan yang terbuat dari karet agar cairan yang dikeluarkan oleh serangga tersebut tidak bersinggungan langsung dengan kulit yang meyebabkan iritasi,” tulis artikel itu.

5. Belalang Setan Banyak Dijumpai di Gunungkidul
Guna menyelidiki penyebab meledaknya jumlah serangga tersebut di Gunung Kidul pada awal tahun 2018, Fakultas Biologi UGM mengirimkan tim peneliti. Tim itu terdiri dari Drs Sudaryadi M Kes, Soenarwan Hery Purwanto M Kes, dan Drs Hari Purwanto, M P, Ph D. Investigasi dilaksanakan di wilayah perbatasan Karangrejek dan Baleharjo, Wonosari, Gunungkidul, dan beberapa titik lokasi lain di Wonosari, Karangmojo dan Nglipar, Gunungkidul pada Selasa, 23 Januari 2018. Hasil survei di beberapa lokasi tersebut menunjukkan bahwa serangga tersebut atau Aularches miliaris (L.) banyak ditemukan di perbatasan Dusun Baleharjo dan Karangrejek. Serangga tersebut memiliki siklus hidup yang relatif cukup lama dibandingkan dengan jenis lainnya. Dalam artikel di situs biologi.ugm.ac.id disebutkan siklus hidup serangga tersebut yang dipelihara di laboratorium berkisar antara 9-10 bulan, di mana 4 bulan di antaranya dalam fase telur.

Sumber : Detik

Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Indoharian news Politik Terkini Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com

Author: 
    author

    Related Post

    Leave a reply